Ngeri! Begini Kisah Mistis Penamaan Danau Begu yang Berada di Pedalaman Tapanuli Tengah

Ngeri! Begini Kisah Mistis Penamaan Danau Begu yang Berada di Pedalaman Tapanuli Tengah

Alpandi Pinem
2020-04-29 12:55:53
Ngeri! Begini Kisah Mistis Penamaan Danau Begu yang Berada di Pedalaman Tapanuli Tengah
Danau Begu (Istimewa)


Danau merupakan objek wisata alam yang sering dikunjungi wisatawan karena memberikan keindahan yang mempesona. Namun dibalik keindahannya, ada beberapa danau salah satunya di Sumatera Utara yang mempunyai cerita mistis.

Danau tersebut bernama Danau Hantu atau Danau Begu dalam penamaan bahasa Batak, terletak di Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, yang memiliki kisah mistis yang sudah menjadi rahasia umum para warga setempat.

Tak seperti Danau-danau lain, Danau ini belum berpredikat sebagai objek wisata di daerah itu. Bagaimana tidak, Danau kecil yang berjumlah dua ini, awalnya berada di tengah kawasan hutan Tapian Nauli yang lebat dan puluhan tahun tak dijamah oleh manusia.

Hingga, penebangan pohon dan pembukaan lahan-lahan perkebunan mulai merambah kawasan itu. Danau Begu, yang dahulu ditempuh dengan menerobos hutan belantara, kini dengan mudah dijangkau dan ditemukan dengan berkendara dan berjalan kaki sejarak 500 meter saja.

Untuk tiba di Danau Begu, jika perjalanan dimulai dari Bandara Ferdinan Lumban Tobing Pinangsori, arahkan kendaraan menuju Pandan, yang merupakan ibukota Tapanuli Tengah. Dari Pandan, perjalanan kembali ditempuh menuju Kota Sibolga, dan berlanjut kearah Kecamatan Tapian Nauli. Dari Bandara hingga ke kecamatan Tapian Nauli, perjalanan ditempuh sekitar 2,5 jam.

Tiba di Desa Poriaha, kecamatan Tapian Nauli, arahkan kendaraan menuju pertigaan Mungkur, 10 meter dari sebuah jembatan kecil, arahkan kedaraan ke simpang sebelah kiri menuju PLTU Labuhan Angin. Dari pertigaan itu, pacu kendaraan dengan kecepatan sedang. Sebanyak empat jembatan akan dilalui. Sejarak 15 meter dari jembatan terakhir, arahkan kendaraan masuk ke sebuah simpang di sebelah kanan jalan. Pacu kendaraan lebih perlahan, pasalnya, jalanan yang dilalui adalah jalanan tanah dan berdebu.

Perjalanan di jalur tanah bergelombang ini, akan ditempuh selama 10 menit saja, hingga tiba di sebuah persimpangan kecil sebelah kanan. Jika membawa kendaraan roda 4, parkirlah kendaraan anda, namun jika membawa kendaraan roda 2, perjalanan sejauh sekitar 100 meter berikutnya masih dapat dilanjutkan hingga lokasi parkir kendaraan roda 2 yang tergolong sempit dan panas. Perjalanan kembali ditempuh dengan berjalan kaki di jalur setapak bercampur tanah dan pasir. Disarankan untuk mengenakan sepatu yang cocok berjalan di kawasan hutan.

Berjalan kaki sejauh 500 meter, cuaca panas dan terik akan begitu menyengat, pasalnya pepohononan dan hutan yang dahulunya rimbun telah ditebang dan akan dijadikan sebagai kawasan perkebunan.

Tiba di tepian Danau Begu yang masing-masing Danau memiliki luas sekitar setengah hektar ini, suasana sejuk mungkin tidak akan menyapa, namun, cerita dibalik eksistensi Danau ini menjadi daya tarik tersendiri, yakni cerita rakyat yang boleh dianggap unik dan bertahan hingga hari ini. Yaitu, ihwal ditemukannya Danau ber air rawa berwarna kemerahan ini.

Penuturan warga sekitar, nama Danau Hantu sesuai dengan cerita-cerita rakyat yang mengikuti keberadaan Danau itu. Dimana proses penemuan Danau ini berawal ketika seorang penduduk sekitar tersesat di dalam hutan lebat dan rimbun yang kala itu mengelilingi dan menutupi danau.

Cerita-ceritanya, ada yang tersesat di dalam hutan, dan tak sengaja ketemu dengan Danau, ketersesatan dan kemudian menemukan Danau itu tidak sekali saja dialami. Sejumlah penduduk sekitar lainnya, beberapa kali dengan sengaja mencari keberadaan Danau, namun tak menemukannya. Danau itu hanya dapat ditemukan oleh siapa saja yang tersesat di dalam hutan.

Jika kalau tersesat baru ketemu Danau tersebut. Yang sengaja mencari, pasti tidak akan menemukan Danau tersebut, tapi kalau ada yang tak sengaja tersesat baru bisa melihat Danau itu. makanya, Danau itu namanya seram, Begu (Hantu). Saking seramnya lah cerita-ceritanya.

Danau Begu, secara potensial kepariwisataan boleh dikatakan masih membutuhkan penataan yang ekstra, baik lokasi Danau maupun infrastruktur. Saat ini, Danau tersebut hanya kerap dijadikan sebagai lokasi pemancingan berbagai ikan air tawar oleh penduduk sekita, yang dimana ada ikan Gabus, lele, mujair, yang pasti ikan tawar di dalam danau tersebut.

Dimana, warga sekitar sebenarnya berharap Danau tersebut dapat dilestarikan dan dijaga. Apalagi jika disentuh oleh pembenahan dan pengembangan objek wisata. Apalagi saat ini belum ada Danau di Tapteng.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30