Mengenal Getas Ketan hingga Lentho, Makanan Khas Surabaya untuk Menu Buka Puasa

Mengenal Getas Ketan hingga Lentho, Makanan Khas Surabaya untuk Menu Buka Puasa

Yuli Nopiyanti
2020-04-28 10:26:37
Mengenal Getas Ketan hingga Lentho, Makanan Khas Surabaya untuk Menu Buka Puasa
Bubur Madura Makanan Khas Surabaya (Foto:Dok.Istimewa)

Bulan suci ramadan menjadi bulan yang istimewa tak hanya itu saja bahkan kota Surabaya, Jawa Timur tak hanya  kaya sejarah dari bangunan-bangunannya, jalan, dan lainnya. Akan tetapi, di Kota Pahlawan ini juga menawarkan wisata kuliner yang bisa Anda cicipi.


Tak hanya itu saja bahkan di Surabaya terkenal dengan makanan khas seperti rawon, pecel semanggi, lontong balap, dan lainnya. Akan tetapi, ada juga sejumlah camilan dan makanan ringan yang menarik untuk dicicipi. Camilan ini antara lain bubur Madura, getas ketan, kompyang, dan lainnya.


Sejumlah camilan yang dapat ditemui di Surabaya ini. Ingin mengenal lebih jauh tentang camilan di Surabaya? Yuk simak ulasannya


1. Bubur Madura

Foto:Dok.Istimewa

Jika bubur pada umumnya mempunyai rasa asin dan gurih, berbeda dengan camilan bubur yang satu ini. Ia mempunyai rasa yang manis dan legit.


Bubur manis satu ini adalah Bubur Madura. Bubur Madura berisikan bubur-bubur manis yang disatukan. Di dalamnya terdapat bubur sum-sum, mutiara, cenil, dan ketan hitam. Biasanya disajikan di atas daun pisang. Meskipun bernamakan Bubur Madura, tetapi bubur ini banyak dijumpai di Surabaya.


2. Kompyang

Foto:Dok.Istimewa

Kompia atau kompyang adalah makanan tradisional yang ada di Indonesia sejenis roti/kue. Kompia berbentuk bulat seperti roti penutup pada burger dan ditaburi biji wijen di atasnya. Kabarnya, kompia ini adalah makanan khas dari Tionghoa.


Melansir laman instagram surabayasparkling, semua proses pembuatan roti ini dilakukan secara manual. Bahkan, untuk membentuk roti yang bulat pun dilakukan dengan tangan, tidak menggunakan cetakan.


Kompyang terbuat dari bahan-bahan yang sederhana yaitu tepung terigu, gula, garam, dan air. Tekstur dari kompyang sendiri keras, bahkan disebut-sebut lebih keras dari roti gambang. Karena teksturnya yang keras, maka kompyang ini cocok dimakan dengan teh hangat, susu, atau kopi.


3.Getas Ketan

Foto:Dok.Istimewa

Getas ketan merupakan cemilan khas daerah Surabaya, Jawa Timur dan biasanya mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional. Teksturnya hampir mirip dengan gemblong. Bedanya, getas ketan terbuat dari ketan hitam, sedangkan gemblong dari ketan putih. Keduanya sama-sama diselimuti oleh gula. Cemilan ini sangat cocok menjadi pendamping teh hangat.


4. Kue Lumpur Kentang




Semua orang sudah tidak asing dengan kue yang satu ini. Kue lumpur ini adalah makanan tradisional dari Jawa. Bedanya, di Surabaya, ada kue lumpur yang menggunakan bahan tambahan, yaitu kentang.


Tekstur kue lumpur yang lembut, ditambah dengan kentang membuat kue ini semakin lembut dan mengenyangkan. Bahan-bahannya sederhana dan mudah ditemui seperti kentang, santan, tepung terigu, dan telur. Lalu untuk menambah wangi, digunakan vanila.


Dilansir dari instagram surabayasparkling, kue basah satu ini bisa dijumpai di jalan menuju Masjid Ampel.


5. Lentho

Foto:Dok.Istimewa

Bagi penggemar lontong balap pasti sudah tidak asing dengan lentho. Lentho adalah makanan khas dari Indonesia. Lentho terbuat dari kacang tolo atau kacang hijau.


Di Surabaya, Lentho berukuran kecil sendiri selalu dijadikan sebagai salah satu racikan dari lontong balap. Namun, ada pula lentho yang berukuran besar. Lentho besar ini biasanya dijual di warung-warung dilengkapi dengan sambal petis atau dengan cabai. Bahkan, Lentho bisa digunakan sebagai lauk seperti halnya tempe.


Dilansir dari instagram surabayasprakling, bentuk lentho bulat memanjang (oval) menyerupai bentuk perkedel dan digoreng hingga kecokelatan sebelum disajikan dengan lontong balap.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30