Ini Rumah Adat Jambi yang Unik dan Penuh Ukiran Wajib Kamu Ketahui

Ini Rumah Adat Jambi yang Unik dan Penuh Ukiran Wajib Kamu Ketahui

Ekel Suranta Sembiring
2020-04-27 15:10:51
Ini Rumah Adat Jambi yang Unik dan Penuh Ukiran Wajib Kamu Ketahui
Rumah Kajang Leko (foto: Bramble Furniture)

Jambi merupakan salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang terbentuk ketika Kerajaan Melayu Jambi berdiri sekitar abad 17. Suku yang mendiami provinsi Jambi adalah suku Batin. 


Provinsi yang terletak di sekitar tepian Sungai Batanghari ini pun dibentuk dari berbagai kebudayaan yang berasal dari bermacam-macam etnik, strata sosial, ekonomi, dan sebagainya. 


Keberagaman budaya ini pun dapat kita lihat dari rumah adat Jambi, yang disebut dengan nama Rumah Kajang Leko.


Rumah Kajang Leko merupakan konsep arsitektur dari Marga Bathin. Sampai saat ini, orang Bathin juga masih tetap mempertahankan adat istiadat yang ditinggalkan oleh pendahulu mereka, bahkan peninggalan Kajang Leko pun masih dapat kita nikmati keindahannya dan masih dipergunakan. Salah satu perkampungan Bathin yang masih utuh adalah Kampung Lamo di Rantau Panjang. 


Arsitekturnya Rumah Kajang Leko sangatlah unik sehingga wajar saja jika masih tetap dipertahankan hingga kini. 


Mau tahu keunikan dari Rumah Kajang Leko ini, langsung saja simak berikut ini!


1. Konstruksi Rumah Berbentuk Persegi Panjang


Bentuk dari Rumah Kajang Leko adalah persegi panjang dengan ukuran 12×9 meter. Bangunan ini berdiri dengan ditopang 30 tiang berukuran besar. 24 tiang merupakan tiang utama dan 6 lagi merupakan tiang pelamban. Untuk bisa naik ke rumah panggung ini, Anda harus menaiki tangga. Ada dua anak tangga, di sebelah kanan sebagai tangga utama dan sebelah kiri merupakan tangga penteh.


Konstruksi atap dari rumah ini pun terbilang unik yang disebut dengan “gajah mabuk”. Bubungan atapnya berbentuk seperti perahu dengan ujung atas melengkung dan terbuat dari anyaman ijuk. Lengkungan ini disebut potong jerambah atau lipat kajang yang juga dihias dengan ukiran cantik.


Di bagian langit-langit juga terdapat material yang disebut tebar layar. Tebar layar merupakan plafon yang memisahkan ruangan loteng dengan ruangan di bawahnya. Biasanya, ruangan ini digunakan sebagai ruang penyimpanan.


2. Ornamen Khas dengan Beragam Motif


Ornamen khas yang digunakan pada Rumah Kajang Leko adalah ukiran dengan beragam motif. Biasanya, motif khas yang digunakan adalah motif flora dan fauna. Motif flora yang digunakan antara lain motif bungo tanjung, tampuk manggis dan bungo jeruk. Motif bungo tanjung diukirkan di bagian depan, sementara motif bungo jeruk di bagian luar atau di atas pintu.


Penggunaan motif flora pada ukiran bertujuan untuk menggambarkan bahwa Jambi merupakan wilayah dengan keragaman tumbuhan. Selain itu, flora juga menjadi lambang bahwa peran hutan untuk masyarakat Jambi sangat penting. Motif flora ini pun dibuat dengan berbagai warna yang memberikan kesan cantik pada rumah.


Sementara itu, motif fauna atau motif binatang yang paling sering digunakan adalah motif ikan yang merupakan lambang bahwa masyarakat Jambi adalah nelayan. Berbeda dengan motif flora, motif fauna dibuat tidak berwarna.


3. Susunan Rumah Berderet Memanjang


Rumah-rumah Kajang Leko, khususnya di wilayah Rantau Panjang dibuat di dalam satu kompleks yang berderet memanjang. Rumah-rumah ini dibangun saling berhadapan dengan jarak antar rumah sekitar 2 meter. Di bagian belakang setiap rumah dibuat sebuah bangunan khusus untuk menyimpan padi yang disebut dengan bilik atau lumbung.


4. Banyak Ruangan dengan Masing-masing Fungsi


Ruangan di dalam sebuah Rumah Kajang Leko memiliki fungsinya masing-masing. Secara umum, rumah adat Jambi terdiri dari 8 ruang yang memiliki makna khusus. Beberapa ruangan di antaranya:


Pelamban: berada di sebelah kiri bangunan induk yang lantainya dibuat dari material bambu untuk mempermudah air mengalir di bawahnya.


Ruang gaho: ruang memanjang di sebelah kiri bangunan yang terdiri dari dapur, tempat air dan ruang penyimpanan.


Ruang masinding: serambi depan yang digunakan untuk menerima tamu.


Ruang tengah: berada di tengah-tengah bangunan dan biasa ditempati oleh perempuan saat upacara adat.


Ruang balik menahan: serambi yang terdiri dari beberapa ruang, yaitu ruang makan, ruang tidur orang tua dan anak gadis.


Ruang balik melintang: ruangan ini dibuat lebih tinggi dibandingkan ruangan lainnya karena dianggap sebagai ruang utama. Ruangan ini tidak boleh ditempati oleh sembarang orang.


Ruang atas/penteh: ruang yang ada di atas bangunan atau plafon yang membatasi antara atap dan bagian bawahnya. Ruangan ini biasa digunakan untuk menyimpan barang.


Ruang bawah/bauman: ruang bawah tidak berlantai dan tidak berdinding yang digunakan untuk menyimpan barang atau memasak saat ada kegiatan dan pesta.


Keunikan dari rumah adat Jambi ini merupakan wujud dari cita rasa seni, budaya, dan keyakinan masyarakat Jambi. Itulah mengapa sangat penting untuk kita melestarikan rumah-rumah adat di Indonesia agar tetap bisa berdiri kokoh.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30