Wabah Pandemi Bikin Anjlok Sektor Pariwisata Bali, Turun Hingga 100 Persen

Wabah Pandemi Bikin Anjlok Sektor Pariwisata Bali, Turun Hingga 100 Persen

Dedi Sutiadi
2020-04-25 19:30:00
Wabah Pandemi Bikin Anjlok Sektor Pariwisata Bali, Turun Hingga 100 Persen
Ilustrasi desa wisata Bali sepi pengunjung. (Foto: Istimewa)

Wabah corona begitu besar dampaknya pada sektor pariwisata di Bali. Pariwisata merupakan unjuk tombak roda perekonomian pulau dewata ini. Dengan demikian, lesu industri pariwisata di Bali berdapak ke banyak sektor lainnya. 


Menurut data Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada bulan April 2020 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 lalu, menurun hampir 100 persen


Menurut Wakil gubernur BaliTjokorda Oka Sukawati menyatakan daerah yang paling merasakan dampak wabah virus corona salah satunya adalah Bali. Pasalnya Pasalnya, sekitar 60 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali berasal dari sektor pariwisata.


“Tidak hanya pariwisata, sektor lain juga terdampak ( penurunan wisatawan)," ujar Tjokorda dalam sesi Industry Roundtable online edisi keempat yang digelar oleh Markplus, Inc. dan Jakarta Chief Marketing Officer (CMO), Jumat 24 April 2020.


Menueurtnya Tjokorda, salah satu sektor yangjuga terdampak adalah sektor pertanian. Biasanya hasil pertanian di Bali terserap hotel-hotel yang jumlahnya mencapai 140.000 kamar. "Sekarang tidak ada lagi dan para petani oversupply,” katanya.


Dalam data dari GIPI, pada Januari 2020 lalu jumlah wisman ke Bali sempat meningkat 11 persen.


Lalu jumlah wisman menurun pada Februari 2020 sebesar 18 persen. Pada masa ini semua penerbangan dari dan ke China sudah mulai ditunda.


Jumlah penurunan semakin drastis pada Maret 2020. Penurunan mencapai 42,32 persen.


Pasalnya, selain turis China, turis dari negara-negara Eropa seperti Italia, Vatikan, Spanyol, Perancis, Jerman, Swiss, Inggris, dan beberapa kota di Korea Selatan sudah dibatasi untuk tidak masuk ke Bali.


Namun yang paling drastis adalah penurunan pada bulan April 2020 yakni mencapai sekitar 93,24 persen dengan adanya virus outbreak di Bali.


Tak itu saja, potensi kehilangan yang dialami oleh industri pariwisata dan MICE di Bali diprediksi mencapai lebih dari Rp 9 milyar.


Namun demikian menurut Tjokorda, kondisi yang tengah dialami saat ini masih lebih baik dari guncangan sebelumnya, yakni BOM Bali pada tahun 2002 dan 2005.  


Saat itu, walau jumlah kunjungan menurun tetapi tidak sampai mematikan ekonomi terutama pengusaha UKM pendukung pariwisata karena saat itu yang sangat terdampak adalah pengusaha besar.


“Sektor informalnya masih berjalan. Sekarang berbeda,” ujar Tjokorda.



Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30