Puasa di bulan suci Ramadan adalah kewajiban bagi umat islam di seluruh dunia. Puasa dengan menahan lapar dan haus dari terbitnya fajar (Subuh) hingga terbenamnya Matahari (Magrib).
Di Indonesia, puasa per-hari memerlukan waktu kurang lebih 13 jam. Itu karena, Indonesia termasuk Negara yang berada di garis katulistiwa. Siang dan malam seimbang.
Matahari terbit dan terbenam sedikit lebih awal, atau sedikit lebih lambat setiap hari. Sehingga perubahan jam puasa di bulan Ramadhan tahun ini, hanya berselang beberapa menit saja sepanjang bulan. Lantas, bagaimana dengan Negara dengan waktu siang lebih lama ketimbang waktu malamnya?
Berikut waktu beberapa kota yang ada di Negara-negara di dunia yang memiliki waktu siang untuk berpuasa selama 18 sampai 20 jam:
Negara dengan waktu puasa 18 jam antara lain:
- Brussels, Belgia
- Zurich, Swiss
Negara dengan waktu puasa 18,5 jam antara lain:
- Kopenhagen, Denmark
- Warsawa, Polandia
- London, Inggris
- Astana, Kazakhstan
Negara dengan waktu puasa 19 jam antara lain:
- Stockholm, Swedia
- Berlin, Jerman
- Calgary, Kanada
Negara dengan waktu puasa 20 jam antara lain:
- Nuuk, Greenland
- Oslo, Norwegia
- Helsinki, Finlandia
Sedangkan Indonesia masih masuk Negara dengan waktu cukup pendek. Maka dari itu, tidak ada alasan bagi kita umat muslim di Indonesia untuk tidak berpuasa karena alasan tidak kuat.