Mitos Asal Usul Batu Gantung yang Mirip Jelmaan Wanita di Tepi Danau Toba

Mitos Asal Usul Batu Gantung yang Mirip Jelmaan Wanita di Tepi Danau Toba

Ekel Suranta Sembiring
2020-04-24 10:40:02
Mitos Asal Usul Batu Gantung yang Mirip Jelmaan Wanita di Tepi Danau Toba
Batu Gantung (foto: Okezone Lifestyle)

Di Sumatera Utara (Sumut) bukan hanya Danau Toba saja mempunyai mitos, bahkan ada juga Batu Gantung yang berada di Tepi Danau Toba memiiki mitos asal usulnya. Mau tahu ceritanya? Langsung saja simak berikut ini!


Pada zaman dahulu terdapatlah sebuah desa kecil di pinggiran Danau Toba Sumatera Utara, ada sepasang suami istri yang mempunyai seorang anak perempuan yang cantik bernama Seruni. Orang tua Seruni bermata pencaharian sebagai petani, sehingga Seruni pun sering membantu mereka di ladang yang berada di tepi Danau Toba. Suatu hari karena orang tua seruni sedang pergi ke desa tetangga maka seruni pun pergi ke ladang hanya ditemani oleh si toki, seekor anjing kesayangan milik Seruni.


Ternyata Seruni tidak langsung bekerja tatapi ia hanya menikmati pemandangan Danau Toba yang indah, tatap matanya sayu seperti sedang memikirkan masalah yang sangat berat. Si toki pun ikut duduk menemani seruni seolah-olah dia tau apa yang sedang dirasakan oleh majikannya. 


Akhir-akhir ini Seruni memang sering melamun, dia sedang bingung dengan masalah yang sedang menimpanya. Orang tua Seruni ingin mengawinkan nya dengan saudara sepupunya, tetapi Seruni juga sangat mencintai kekasihnya. Ingin menolak permintaan orang tua tapi Seruni takut mengecewakan mereka dan menjadi anak durhaka.


Tiba-tiba Seruni pun tak kuasa untuk menahan diri, dia tidak tau lagi harus berbuat apa, sepertinya Seruni sudah putus asa hingga tiba-tiba dalam pikiranya ingin mengakhiri hidupnya. Dengan wajah kusut dan mata yang sembab karena menangis Seruni pun berlari menuju kearah danau toba, dia ingin menceburkan dirinya di tengah-tengah danau. 


Tetapi tiba-tiba Seruni terperosok ke dalam lubang sebelum dia sampai ke Danau Toba. Karena lubang itu dalam sekali dan batu cadas yang hitam sehingga membuat suasa di dalam dasar lubang itu begitu gelap. Seruni pun teriak ketakutan, dia berusaha memanggil si toki untuk menolongnya, tetapi apa daya si toki yang dari tadi memang selalu mengikuti Seruni dari belakang tidak bisa berbuat apa-apa karena dia hanya seekor anjing.


Setelah lelah teriak untuk meminta tolong, Seruni pun putus asa, dan berkata kalau dia ingin mati saja daripada nanti hidup tapi menderita, batu-batu didalam lubang yang makin dekat merapat ingin menghimpit Seruni. Seruni pun teriak pada batu itu “parapat…parapat batu… parapatlah!” 


Si toki yang sedari tadi berusaha menolong Seruni tetapi tidak bisa, kemudian anjing itu berlari pulang ke rumah. Dijumpai orang tua Seruni yang baru pulang dari desa tetangga, kemudian si toki menggonggong berusaha untuk memberitau bahwa Seruni dalam keadaan bahaya.


Orang tua Seruni berteriak teriak pada si toki bertanya di mana Seruni, anjing itupun mencakar-cakar tanah berusaha untuk memberi tau keadaan Seruni. Merekapun tiba-tiba mempunyai firasat jelek, kemudian mereka meminta tolong pada warga desa untuk membantu mencari Seruni. Warga desapun mengikuti kemana arah si toki berlari, akhirnya mereka berada di tepi lubang di mana Seruni terperosok. Ayah Serunipun berusaha menolong, tapi keadaan yang tidak memungkinkan sehingga usahanya gagal. 

Mereka hanya mendengar suara Seruni sedang teriak-teriak “parapat…parapat batu..parapatlah!”. Mereka pun kebingungan kenapa Seruni teriak seperti itu.


Batu Gantung (foto: GoBatak)

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang sangat besar disertai dengan goncangan yang sangat hebat sehingga mulut lubang pun tertutup. Para warga dan orang tua Seruni pun berlarian menyelamatkan diri, akhirnya Seruni pun tidak tertolong lagi karena tehimpit batu. Dan setelah keadaan normal kembali para wargapun ke tempat lubang dimana Seruni jatuh, tapi keanehan terjadi, muncul batu yang menyerupai gadis menggantung di tepi sebuah tebing di Danau Toba. Dan mereka percaya kalau batu itu adalah jelmaan Seruni. Karena pada waktu itu warga mendengar Seruni berteriak “parapat” maka mereka menamakan batu itu dengan nama parapat dan sekarng menjadi kota kecil yang menjadi tujuan wisata yang sangat menarik di provinsi Sumatera Utara.


Batu Gantung merupakan sebuah keajaiban alam dengan sebuah legenda yang merakyat, benar tidaknya sebuah legenda bukanlah suatu permasalahan. Dan seperti itu kisah dari “Batu Gantung” tersebut yang memiliki banyak pesan yang tersirat di dalam kisah nya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30