Benarkah Plasma Darah Efektif Jadi Obat Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Plasma Darah Efektif Jadi Obat Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

Ahmad
2020-04-23 11:00:52
Benarkah Plasma Darah Efektif Jadi Obat Covid-19? Ini Penjelasan Ahli
Foto: Ap

Para peneliti di sejumlah negara mulai menguji coba plasma darah penyintas Covid-19 untuk mengobati pasien yang masih menderita penyakit itu.


Di Inggris, NHS Blood and Transplant (NHSBT) meminta orang-orang yang sembuh dari Covid-19 untuk menyumbangkan darah sehingga lembaga kesehatan itu bisa menguji coba terapi tersebut.


Harapannya, antibodi dalam plasma darah para penyintas bisa membantu melawan virus di tubuh orang yang sakit.


Kemudian, AS telah memulai proyek besar-besaran untuk meneliti ini, melibatkan lebih dari 1.500 rumah sakit.


Di Indonesia, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto dilaporkan baru saja memulai penelitian.


Selain itu, di Indonesia memlaui Badan usaha milik negara (BUMN) bidang farmasi, PT Bio Farma (Persero) akan mengembangkan plasma darah pasien COVID-19 yang telah pulih sebagai salah satu metode untuk penyembuhan pasien COVID-19.


Hal ini dijelaskan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI secara virtual di Jakarta, Selasa 21 April 2020.


"Selain vaksin, kami juga kembangkan transfusi plasma, bagaimana dari orang yang baru sembuh COVID-19, plasma darahnya kita ambil dan kita olah dengan teknologi tertentu sehingga bisa ditransfusikan ke pasien yang terkena COVID-19. Ini cukup efektif di Jepang," ujarnya. 


Dia juga menjelaskan, plasma darah dari pasien COVID-19 yang telah sembuh mengandung anti bodi yang dapat dimanfaatkan untuk membantu memerangi virus yang ada dalam tubuh pasien COVID-19.


"Kalau bisa kita lakukan dalam dua minggu ke depan, kita akan lakukan secara massal di semua rumah sakit yang menangani COVID-19," ucapnya.


Menurut dia, pihaknya juga bakal berkolaborasi dengan pemangku kepentingan kesehatan dalam negeri dan internasional untuk pengembangan obat infeksi COVID-19.


"Kita terlibat kerjasama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), semua obat yang sudah pernah dilakukan untuk penanganan COVID-19 dilakukan uji klinisnya sehingga bisa diputuskan apakah bisa untuk penanganan COVID-19 atau tidak. Obat yang akan di uji klinis yaitu produk chloroquin dan hydroxy choloroquin," ujarnya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30