Meninggal Karena Kelaparan, Yulie Sempat Ajukan Bantuan Namun Ditolak

Meninggal Karena Kelaparan, Yulie Sempat Ajukan Bantuan Namun Ditolak

Dedi Sutiadi
2020-04-21 22:00:00
Meninggal Karena Kelaparan, Yulie Sempat Ajukan Bantuan Namun Ditolak
Agus Jakaria, Ketua RT 03 RW 07, Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten

Namanya Yulie Nuramelia, seorang istri dari keluarga pemulung yang meninggal dunia karena kelaparan pada Senin, 20 April 2020 sekitar pukul 15.00 wib. Sebelum meninggal sebab kelaparan, keluarga pemulung tersebut pernah mengajukan bantuan ke pemerintah sebelum Yulie meninggal.


Agus Jakaria, Ketua RT 03 RW 07, Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, mengaku pernah membawa berkas keluarga almarhum Yulie Nuramelia ke pemerintah untuk mendapatkan bantuan sosial (bansos). Sangat disayangkan, pengajuan bantuan tersebut ditolak oleh pemerintah.


"Saya bawa data 15 Kepala Keluarga (KK), 5 KK saya bawa lagi karena tidak masuk kategori, di situ termasuk Pak Holik, karena status pekerjaannya sebagai (petugas) kebersihan. Saya bawa berkasnya ke Kesos, saya bilang ke almarhum berkasnya saya bawa lagi," kata Agus ditemui di kediaman Yulie, Selasa 21 April 2020.


Ia mangetakan, bantuan datang ke keluarga Yulie Nurameliabukan dari pemerintah, melaikan dari relawan sejak Sabtu 18 April 2020, usai ramai diberitakan awak media bahwa keluarga itu sempat menahan lapar dengan meminum air galon selama dua hari.


"(bantuan dari pemerintah) belum ada, adanya Sabtu, datangnya bantuan banyak sorenya," terangnya.


Agus menceritakan, bahwa adik dari Yulie pernah bercerita kepada dirinya, almarhum sempat mengalami sakit kepala pada Minggu 19 April 2020 dan tidak bisa tidur di malam harinya.


"Saya pernah ngobrol sama adiknya, ada keluhan di kepala, kurang tidur, kata Pak (petugas) Puskesmas (ingin ketemu dengan adiknya) untuk wawancara dengan adiknya, pingin tahu keluhannya (almarhum)," jelasnya.


Share :