Ditengah pamdemi virus corona harga minyak dunia sedang menurun tajam. Dikutip dari oilprice.com, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) tinggal USD 0,6 per barel, kemudian minyak Brent USD 25,58 per barel, OPEC Basket seharga USD 18,16 per barel. Harga minyak WTI bahkan sempat minus hingga di bawah USD 1 per barel.
Bahkan tak hanya itu saja Mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar angkat bicara mengenai rendahnya harga minyak dunia ini.
Bahkan, menurut Arcandra, Indonesia sebagai salah satu konsumen minyak terbesar di Asia setelah China dan India harus memanfaatkan momentum ini.
"Bagaimana peluang Indonesia jika harga minyak dunia turun seperti sekarang? Di sejumlah negara konsumen minyak besar, dalam situasi ini mereka akan cenderung melakukan kontrak jangka panjang dengan produsen minyak. Harga dan jangka waktu delivery-nya bisa diatur," kata Arcandra Tahar di akun Facebook resminya, Selasa 21April 2020.
Namun ia juga mneyebutkan bahwa tapi memang ada kendalanya, tempat penyimpanan minyak di Indonesia kapasitasnya terbatas. Indonesia hanya bisa menyimpan minyak untuk kebutuhan selama 22 hari.
Tak hanya itu saja bahkan Ia juga mengatakan bahwa untuk mengatasi masalah ini, Arcandra menyarankan agar Indonesia mengakalinya dengan mengatur waktu pengiriman.
"Kalau punya storage yang banyak, tentu minyak yang dibeli bisa langsung dikirimkan. Sebaliknya jika storage-nya terbatas dan sudah penuh, kontrak pembelian bisa tetap dilakukan. Tentunya kita bisa menentukan kapan delivery timedari crude oil tersebut. Harganya pun akan tetap menguntungkan," tuturnya.
Bahkan untuk menekan impor minyak, sumber-sumber energi yang tersedia di dalam negeri harus lebih dioptimalkan.
"Seperti kita tahu sumber energi untuk listrik banyak tersedia di dalam negeri seperti gas bumi, batu bara dan juga energi baru terbarukan. Berbagai ikhtiar tersebut tentunya telah dan akan terus dilakukan pemerintah. Kita berdoa, semoga setiap langkah yang dilakukan akan memberikan manfaat dan kemajuan bagi negeri tercinta. Inshaa Allah," tutupnya.