Virus corona semakin meingkat bahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan memperbanyak rapid test serta tes swab dengan polymerase chain reaction (PCR) untuk mengetahui infeksi virus corona (Covid-19) selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di 10 kabupaten/kota.
"PSBB harus diikuti oleh tes masif, tanpa itu kita sama saja membiarkan virus berkeliaran tanpa ukuran," kata pria yang akrab disapa Emil, Senin 20 April 2020.
Bahkan tak hanya itu saja paslnya Emil juga menyatakan bahwa tujuan penerapan PSBB adalah menemukan dan menghentikan penyebaran virus corona. Tes masif diperlukan guna mendapatkan peta sebaran. Selama 14 hari ke depan, Kota Bandung akan melakukan tes masif 0,6 persen dari jumlah penduduk.
"Karena kami punya kapasitas melompat dari 140 sampel per hari menjadi 2.000 sampel per hari, maka tes swab ini akan kita intensifkan di zona PSBB," ujarnya.
Menurut Emil, pihaknya juga sudah mendatangkan mesin swab baru dari Korea Selatan.
"Jadi silakan Kota Bandung mengajukan zona-zona yang paling diwaspadai. Sehingga tidak perlu rapid test, dengan swab test saja yang hampir seratus persen akurat," katanya.
Tak hanya itu saja bahka, Emil juga mengatakan bahwa persiapan pemberlakuan PSBB di wilayah Bandung Raya yang berlangsung 22 April sampai 5 Mei 2020 sudah 100 persen. Jajaran Polri dan TNI pun sudah menyiapkan titik-titik pengamanan.
Bahkan tak hanya itu saja bantuan sosial senilai Rp500 ribu dari Pemprov Jabar juga mulai disalurkan kepada masyarakat terdampak pandemi virus corona.
"Tadi saya sampaikan evaluasi Bodebek ini harus diperbaiki dan hasilnya dijadikan SOP protap Polda Jabar. Supaya Bandung Raya belajar dari Jakarta, belajar dari evaluasi Bodebek, sehingga menghasilkan PSBB terbaik," ujarnya.
Namun, tak hanya itu saja PSBB Bogor, Depok, dan Bekasi sudah berlangsung sejak 15 April sampai 14 hari ke depan. Sementara PSBB di wilayah Bandung Raya dimulai besok, 22 April sampai 5 Mei mendatang.