Seorang perawat di RSUD Banten bernama Ratih Fitriyanti Putri menceritakan pengalamannya yang tengah berjuang untuk menyembuhkan para pasien yang positif corona yang membutuhkan bantuan tim medis.
Ratih mengatakan menjadi garda terdepan adalah perjuangannya untuk memutus penyebaran wabah mematikan tersebut.
Ratih juga menceritakan jika pekerjaannya sebagai tenaga medis, memiliki risiko sangat besar terkait kesehatannya. Terlebih lagi jika ia bersama rekan-rekannya di kalangan medis sedang menangani pasien yang positif terjangkit Covid-19. Ratih harus siap bersinggungan langsung dengan para pasien tersebut.
Perawat berusia 33 tahun ini awalnya merasa takut untuk mengemban amanah di tengah wabah corona yang melanda Indonesia.
Namun, ia tersadarkan jika demi kemanusiaan, dirinya harus bisa menyembuhkan para pasien yang terpapar virus asal negeri China tersebut.
Selanjutnya, Ratih juga mengungkapkan bahwa dirinya sangat terinspirasi oleh sosok perempuan pembangun Indonesia yaitu Raden Ajeng Kartini.
Ratih juga mengungkapan bahwa cita-cita menjadi seorang perawat adalah sebuah motivasi besar untuk bisa sejajar dengan kaum laki laki dalam membangun negeri, dan sosok Kartini selalu Ia teladani karena pantang menyerah dalam membangun kaum perempuan menjadi lebih mandiri dan berpengaruh bagi banyak pihak.