Ditengah pandemi virus corona pemakaian aplikasi perangkat rapat online, Zoom belakangan ini juga kerap meningkat tajam seiring wabah virus corona covid-19.
Bahkan tak hanya itu saja, pemakaian aplikasi zoom ini juga menyimpan bahaya yang biasa disebut Zoombombing. Ini merupakan aksi pembajakan yang dilakukan orang-orang yang tidak dikenal dan troll yang memuntahkan ujaran kebencian atau berbagai gambar grafik.
Dalam sepekan terakhir, kasus ini membuat Federal Bereau of Investigation atau Biro Investigasi Federal Amerika (FBI) telah mengeluarkan peringkatan akan acaman ini. “Beberapa laporan” soal panggilan konferensi video yang diganggu oleh “gambar-gambar pornografi dan/atau ujaran kebencian dan ancaman,” ujar FBI melalui rilisnya.
Bahkan tak hanay itu saja dua insiden zoombooming di sekolah-sekolah di Massachusetts diungkap FBI baru-baru ini, di mana ada seorang yang tidak dikenal masuk ke kelas online sekolah menengah dan meneriakkan kata-kata kotor dan mengungkap alamat rumah guru.
Adanya Zoombombing tentu membuat banyak pihak mempertanyakan kebijakan privasi aplikasi ini karena orang tak diundang bisa masuk ke sebuah rapat online dan melakukan keonaran. Bisa dibilang, masalah keamanann Zoom lebih kepada Phising (sistem ‘asing’ yang menumpang pada platform yang ada, dan dapat mencuri data dari pemilik). Akses perbankan, email, sosmed dll bisa saja bobol karena phising.
Namun kini pihak juru bicara Zoom mengatakan menghargai semua upaya untuk meningkatkan kesadaran dan cara terbaik untuk mencegah serangan semacam ini.
“Kami sangat sedih mendengar tentang insiden ini dan mengutuk perlaku tersebut,” ujarnya.
Manajemen Zoom mengatakan mulai secara aktif mendidik pengguna tentang bagaimana mereka dapat melindungi pertemuan mereka dan membantu mencegah insiden pelecehan tersebut kembali terjadi.
Tips Penggunaan
Jika ditelusuri, ini bukan pertama kalinya Zoom memiliki masalah privasi atau keamanan siber. Pada 2019, aplikasi Zoom ternyata mudah dibajak.
Bahkan seorang peneliti keamanan menemukan kalau webcam pengguna Zoom bisa dibajak tanpa diketahui. Electronic Frontier Foundation (EFF) merinci beberapa implikasi privasi lain dari Zoom, termasuk fakta bahwa orang yang pertama melakukan panggilan dapat memantau aktivitas peserta lain dalam panggilan itu.
“Penelepon pertama punya kekuatan untuk merekam dan memonitor panggilan dan itu tidak disadari para peserta, khususnya jika ia (penelepon pertama) memiliki akun korporat,” jelas Justin Brookman, Direktur Privasi dan Kebijakan Teknologi di Consumer Reports.
Sejumlah perusahaan seperti Google dan SpaceX sudah melarang penggunaan aplikasi ini untuk para karyawan. Di Indoensia sejauh ini, belum ada laporan soal pelarangan pemakaian aplikasi zoom dari kementerian terkait atau pihak-pihak tertentu.
Namun, jika pengguna peduli dengan keamanan privasi mereka, Fielding menyarankan untuk menggunakan alamat email unik khusus untuk Zoom, menghapus cookie, hingga memblokir riwayat setelah melakukan pencarian. Selain Zoom, ada aplikasi lain yang dinilai bisa menjadi solusi memberikan privasi kepada penggunanya, seperti Houseparty, Signal, hingga Jitsi.
CEO Zoom Eric Yuan dalam blog perusahaan merespons kekhawatiran ini dengan membekukan fitur update (pembaruan) untuk menyelesaikan isu keamanan. Ia berjanji masalah ini akan selesai paling lambat dalam 90 hari ke depan.
Berikut tips aman bagi pengguna saat menggunakan aplikasi Zoom, seperti dilansir dari CNet:
1. Jangan gunakan ID kantor untuk rapat di Zoom. Gunakan ID khusus hanya untuk satu kali pertemuan.
2. Aktifkan fitur “Waiting Room” sehingga dapat melihat siapa saja yang mencoba bergabung dalam rapat sebelum diizinkan untuk mengakses rapat online. Caranya: Account Management > Account Settings > pilih Meeting > lalu aktifkan Waiting Room.
3. Nonaktifkan opsi lain, termasuk opsi Join Before Host. Fitur berbagi layar untuk non-hosts juga harus di-nonaktif-kan dan juga fitur lainnya. Untuk menonaktifkan ini lewat ikon roda bergerigi di kanan atas dan pilih opsi yang tidak akan diaktifkan.
4. Setelah rapat dimulai dan semua peserta hadir kunci rapat tersebut agar peserta tak diundang tidak bisa bergabung.