Viral! Seorang Bupati di Sulut Edukasi Corona Bawa Peti Mati Kelilig Kampung

Viral! Seorang Bupati di Sulut Edukasi Corona Bawa Peti Mati Kelilig Kampung

Ahmad
2020-04-19 15:08:05
Viral! Seorang Bupati di Sulut Edukasi Corona Bawa Peti Mati Kelilig Kampung
Foto: Twitter/husainabdullah1

Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar mempunyai cari unik untuk sosialisasi virus corona di wilayahnya. Sehan melakukan sosialisasi keliling desa di setiap kecamatan dengan naik di atas mobil bak terbuka.


Sehan juga membawa peti mati sebagai isyarat bahwa virus corona sangat membahayakan. Menurut Sehan, pada situasi sekarang ini dengan pandemi Covid-19, masyarakat cukup resah, kadang mereka tidak terlalu paham sosialisasi yang formal.


"Makanya, saya berupaya untuk turun ke desa-desa. Dalam satu kecamatan, saya melakukan sosialisasi di tiga sampai empat desa. Tujuannya, biar rakyat tahu apa itu Covid-19 dan bagaimana cara pencegahannya," kata Sehan kepada wartawan, Jumat 17 April 2020.


Video aksi kocak Bupati Boltim Sehan Landjar saat melakukan sosialisasi ke rakyatnya viral di media sosial Twitter dan Facebook. 


Seperti terlihat dalam unggahan akun Twitter @husainabdullah1. Ia mengunggah aksi kocak Bupati Boltim saat melakukan sosialisasi. 


Dalam unggahannya itu, Husain memberikan keterangan "Inilah Jubir Corona terbaik". 


"Rakyat Boltim, tinggal di rumah atau tinggal di rumah sakit atau tinggal di peti atau tinggal kenangan. Cuma tiga pilihan. Kalau sabar tinggal di rumah satu bulan ini torang (kita) aman dari corona. Tapi, kalau tidak sabar kase tunjung jago (so jagoan) berarti mo tinggal di rumah sakit," demikian sepenggal petikan video Sehan Lanjdjar. 


Menurut Sehan, sosialisasi tidak boleh membuat rakyat tegang. 


"Sosialiasi dengan gaya saya sendiri. Jadi, masyarakat lebih rilekslah," sebutnya.


Dalam sosialisasinya, Bupati Boltim itu juga membawa peti mati. 


"Sengaja saya bawa peti mati, sebagai isyarat bahwa Covid-19 jenis virus lemah tapi kejam. Karena waktunya hanya 14 hari dia lemah, tapi cukup agresif," ujar Sehan. 


Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulut ini menjelaskan, dengan sosialiasi yang ia lakukan, masyarakat akan makin waspada dan disiplin.


"Sosialisasi dengan gaya saya ini mendapat respek. Masyarakat Boltim merespons dengan baik. Orang luar saja respons, tentunya masyarakat saya juga respons," tutur Sehan.


Dia mengatakan, sosialisasi yang dilakukan terbukti sangat berdampak mencegah Covid-19. 


"Alhamdulillah, sampai sekarang belum ada kasus di Boltim," ungkapnya. 


Sehan menyebutkan, ada warga yang ODP, tetapi itu anak-anak dari Boltim yang kuliah di luar daerah, seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Makassar, dan Manado. Begitu pulang, mereka berstatus ODP. 


"Kita karantina, jadi semua kepala desa memantau rakyatnya setiap pulang dari daerah lain dan di lapor ke gugus tugas, khususnya kepada Dinas Kesehatan untuk kita pantau," jelas Sehan. 


Sehan juga mengatakan, pihaknya melakukan pembatasan aktivitas masyarakat tidak boleh keluar Boltim. 


Begitu juga orang lain yang masuk Boltim diawasi ketat. Kebijakan itu dilakukan 23 Maret 2020, sejak pemerintah meminta waspada, dan Boltim langsung menindaklanjuti instruksi itu. Dengan adanya pembatasan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim sudah memikirkan bahwa konsekuensinya jelas berdampak pada pendapatan masyarakat. 


"Makanya saya mengambil kebijakan untuk memberikan stimulan, selama tiga bulan sampai Juni, kurang lebih 900 ton beras disiapkan. Bantuan beras ini langsung ke masyarakat," bebernya. "Sedangkan anggaran untuk penanganan Covid-19 kita siapkan sampai Rp 30 miliar," ujar Sehan. 


Share :

HEADLINE  

Prabowo, Titiek dan Didit : Maaf Lahir dan Batin

 by Ramadhan Subekti

March 31, 2025 10:00:00


Prabowo dan Gibran Akan Salat ID di Masjid Istiqlal

 by Ramadhan Subekti

March 31, 2025 01:00:00


Azizah-Arhan Nonton Timnas Indonesia, Andre Rosiade Dikerjai

 by Dimarirenal

March 26, 2025 15:10:00