Ketika pandemi melanda Indonesia, persoalan pun bermunculan. Salah satunya persoalan pemuda-pemudi di perantauan yang dilanda dilema antara pulang ke rumah atau tetap bertahan di kota perantauan tanpa makanan.
Sebuah video yang beredar di Facebook diposting oleh akun Bukan Video Viral memperlihatkan seorang pemuda beransel yang tengah diberhentikan di tengah perjalanan dan oleh petugas kepolisian.
Pemuda berbaju Pakaian Dinas Harian (PDH) itu berteriak kepada para petugas mengenai kerisauan atas keputusan mudiknya.
"Saya sebenarnya tetap di sana, saya tidak mau pulang. Tapi kalau saya di sana saya makan apa?" teriaknya dengan keras kepada sejumlah petugas.
Ia tak menampik jika dirinya mungkin bisa membahayakan orang-orang di kampung halamannya jika pulang. Namun, ia tak punya pilihan karena nasibnya di perantauan juga tak jelas akibat pandemi.
"Saya sebenarnya tahu kalau saya pulang saya membahayakan orang sekampung kalau saya pulang. tapi kalau saya bertahan di sini, ada tidak yang menyediakan makanan?" lanjutnya.
Sejak pandemi melanda, sejumlah perguruan tinggi memutuskan untuk melakukan perkuliahan online dalam beberapa minggu. Tak hanya itu, pandemi juga membuat sejumlah tempat usaha di kota tutup untuk sementara, sehingga menyulitkan para perantau untuk mengisi perut.
Video tersebut pun menuai respon dari warganet.
"Perantauan nggk kesentuh bantuan apa2 krn ktp bkn alamat stempat ,tmpt tinggal ada yg di mess ada yg ngontrak kl berthan kelaparan krn kerjaan libur ...,ya pasti pilih pulkam,nggk bs mnyalahkan jg," tulis akun Joe Cobra.
"Memang begitu kenyataannya (simalakama)," tulis akun Kodir Ridok.