Di tengah pandemi virus corona, isu pangan juga menjadi sorotan. Di masa-masa sulit ini, ketersediaan pangan adalah hal yang sangat sensitif.
Saat kondisi saat ini, para pemangku kebijakan justru adu argumen soal siapa yang seharusnya menjadi penanggungjawab ketersediaan stok dan kestabilan harga pangan.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memastikan ketersediaan komoditas pertanian itu menjelang bulan Ramadan saat berkunjung ke gudang importir bawang putih dan bawang bombai di Jakarta Timur.
Seperti diketahui bahwa harga bawang merah dan putih meningkag drastis sejak pandemi corona. Namun, Agus menyatakan harga bawang putih dan bawang bombai saat ini telah turun.
“Saat ini harga bawang putih stabil di posisi Rp 32.000 per kilogram. Turunnya harga bawang putih ini berkat kebijakan Kemendag yang memberikan relaksasi dengan membebaskan persetujuan impor dan laporan surveyor untuk komoditi bawang putih dan bawang bombai,” kata Agus Supramanto melalui pernyataan resmi, Kamis, 16 April 2020.
Berdasarkan pantauan di infopangan.jakarta.go.id, harga bawang putih memang turun Rp 442 per kg, namun harganya masih di kisaran Rp 43.000 per kg. Sementara harga bawang bombai di pasaran, masih di kisaran Rp 80.000 per kg, turun dari sebelumnya yang sempat menyentuh Rp 120.000 per kg.
Yang masih bertahan tinggi, saat ini adalah harga bawang merah di kisaran Rp 70.000 per kg. Sedangkan di infopangan.jakarta.go.id, harganya Rp 52.272 per kg.
Diceritakan sebelumnya, Mendag Agus Suparmanto juga sempat mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, untuk memantau stok dan harga beras. Stok beras mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Lebaran.
Selanjutnya, Agus mengatakan stok beras nasional untuk menghadapi puasa dan Lebaran saat ini sebanyak 3,38 juta ton. Beras di Perum Bulog tersedia stoknya sebesar 1,42 juta ton, stok di penggilingan 1,2 juta ton, stok di pedagang 728 ribu ton, stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebesar 28.431 ton.
Kemudian stok beras di Lumbung Pangan Masyarakat binaan BKP sebesar 2.939 ton. Ditambah lagi dengan memasuki musim panen secara berkesinambungan hingga Agustus 2020, stok beras nasional akan mendapat tambahan sebesar 19,8 juta ton.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengakui memang saat ini terjadi beberapa persoalan harga pangan di Indonesia. Salah satunya harga ayam yang anjlok.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) bersama Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjawab pertanyaan wartawan.
Syahrul menuturkan bahwa persoalan stabilitas harga pangan sebenarnya bukan ranah Kementan. Tugas Kementan adalah menggenjot produksi pangan. Sedangkan masalah distribusi, rantai pasokan, dan stabilitas harga adalah urusan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Syahrul menilai jika menunggu intervensi kebijakan dari Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, maka harga ayam akan semakin anjlok.
“Kalau saya menunggu Menteri Perdagangan (Agus Suparmanto) untuk mengatur stabilisasi harga, harga akan jatuh” tegasnya di depan Komisi IV DPR RI.
Terang-terangan, Syahrul menyampaikan tupoksi kerja Kementerian Pertanian dalam rangka stabilitas ketersediaan pangan, sebetulnya tidak sampai intervensi harga pangan di pasaran.