Di masa pandemi virus corona atau Covid-19 sekarang ini, menggunakan rokok elektronik seperti vape tidaklah baik untuk kesehatan. Sebab, saat menggunakan rokok elektronik kamu harus menghirup campuran rasa, nikotin, dan bahan kimia, kemudian memuntahkannya menjadi kabut halus.
Perlu kamu ketahui bahwa Covid-19 menyerang atau memangsa paru-paru. Oleh karena itu, setelah infeksi mencapai hidung atau tenggorokan, infeksi akan mulai beringsut menuju saluran pernapasan, memicu peradangan di paru-paru.
Nah untuk mengatasi infeksi dengan cepat, paru-paru harus dalam kondisi prima, sehingga mereka dapat bertarung dengan baik.
Kini, penelitian tentang efek kesehatan jangka panjang vaping memang masih terbatas. Akan tetapi mengingat apa yang kita ketahui tentang merokok, Covid-19 dan infeksi pernapasan lainnya, para ahli kesehatan dengan yakin mengatakan, bahwa vaping tidak hanya akan meningkatkan risiko mengembangkan komplikasi dari virus corona.
Tetapi, juga akan meningkatkan peluang untuk menyebarkan penyakit itu ke orang lain. Bahkan, beberapa negara telah mengeluarkan rekomendasi kesehatan khusus tentang vaping dan Covid-19.
Empat efek menakutkan yang mungkin ditimbulkan oleh vaping terhadap virus corona, yuk disimak!
1. Paru-paru kesulitan mendapatkan oksigen
Penting untuk diketahui bahwa merokok atau vape dapat mengurangi kemampuan paru-paru, dengan begitu akan sulit mendapatkan oksigen dan sembuh.
Jacker mengatakan bahwa merokok dan vape dapat mempengaruhi kerusakan di paru-paru.
“Kemampuan tubuh untuk menahan kerusakan di paru-paru - sangat dipengaruhi oleh riwayat merokok dan vape,” kata Jackler.
Ini dapat menempatkan pengguna vape pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi Covid-19 yang lebih serius.
2. Vape Meningkatkan infeksi
Ketika memakai vape, bahan kimia keras yang terkandung di dalamnya segera merusak sel-sel dalam sistem pernapasan, yang bertanggung jawab untuk mengatur sistem kekebalan tubuh.
Robert Jackler, ketua departemen otolaringologi di Stanford Medicine, hal itu terjadi, karena vape menekan respons kekebalan paru-paru, meningkatkan keparahan dan durasi infeksi pernapasan lainnya seperti bronkitis, influenza, dan pneumonia.
“Vape diduga dapat menunda pemulihan, seperti halnya perokok yang batuk setelah flu atau virus corona," kata Jackler.
Meskipun kami masih belajar bagaimana vape dapat memengaruhi risiko seseorang untuk terinfeksi Covid-19, para pakar kesehatan menduga hal tersebut mengikuti pola yang mirip dengan infeksi pernapasan lainnya.
3. Menyentuh wajah berulang kali
Menggunakan vape tentunya kamu
meletakkan sesuatu di tangan, lalu berulang kali membawanya ke arah mulut yang mana semua orang saat ini diimbau untuk tidak melakukan hal itu demi mencegah penyebaran virus corona.
"Kecuali jika kamu mencuci tangan setiap kali menggunakan vape dan selalu membersihkan perangkat vape. Tapi jika tidak, itu dapat mengirimkan virus ke dalam mulut dan menyebabkan infeksi," kata Jackler.
Meskipun diperkirakan bahwa orang yang berusia lebih muda akan lebih mudah pulih dari Covid-19, bukan berarti mereka tak bisa mengalami kondisi parah - terutama jika paru-paru mereka sudah rusak akibat vape.
4. Asap Vape Menyebarkan Virus
Saat seseorang menggunakan vape, mereka menarik napas dari perangkat, uapnya bercampur dengan sekresi di paru-paru, tenggorokan dan hidung, kemudian mereka meniupnya.
Ini merupakan bagian yang memprihatinkan tentang semua ini.Virus corona sebagian besar menyebar melalui tetesan pernapasan yang dikeluarkan ketika orang berbicara, batuk atau bersin.
"Jika seseorang baru saja menggunakan vape di sebuah ruangan kecil, terutama dengan salah satu perangkat bertenaga tinggi, sekresi paru-paru mereka sendiri dapat melayang di udara selama beberapa menit atau bahkan beberapa jam setelah mereka melepaskan asap," kata Jackler.
Inilah beberapa efek menakutkan yang ditimbulkan saat kamu merokok dan vape di situasi pandemi corona sekarng ini.
Nah, untuk itu para pakar kesehatan ingin kamu berhenti sekarang!
Semakin cepat berhenti akan semakin baik untuk kesehatan.