Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo melaporkan perihal kinerja pemerintah terkait penanganan virus Corona (COVID-19) selama satu bulan ini.
"Melengkapi alat keselamatan kesehatan untuk para dokter, para perawat, dan tenaga medis secara maksimal agar terlindungi dari bahaya COVID-19 dengan mendistribusikan 725 ribu APD, 13 juta masker bedah, 150 ribu masker N-95," kata Doni dalam jumpa pers yang disiarkan akun YouTube BNPB, Selasa 14 April 2020.
Pemerintah juga terus menambah jumlah laboratorium pemeriksaan virus Corona di seluruh Indonesia. Doni mengatakan, dalam waktu dekat ini akan ada 52 laboratorium yang akan beroperasi.
Doni pun tak lupa menyampaikan terima kasih kepada para tenaga medis dalam laporannya. Dia juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah perlindungan sosial untuk penanganan COVID-19.
"Pemerintah telah menyiapkan langkah perlindungan sosial sebesar Rp 405,1 triliun yang merupakan program prioritas untuk bidang kesehatan," kata Doni.
Berikut laporan lengkap Gugus Tugas Penanganan COVID-19:
Saat ini seluruh dunia masih menghadapi virus COVID-19 yang sangat berbahaya, bisa menyerang siapa saja, serta dapat menimbulkan kematian terutama kepada kelompok rentan yaitu lansia dan penderita penyakit kronis seperti halnya hipertensi, jantung, diabetes, kanker, asma, hepatitis, dan penyakit lainnya.
Dalam menghadapi COVID-19 pemerintah telah membentuk Gugus Tugas melalui Keppres Nomor 7 tanggal 13 Maret 2020. Sejumlah upaya yang telah dilakukan selama 1 bulan terakhir sebagai berikut:
Melengkapi alat keselamatan kesehatan untuk para dokter, para perawat, dan tenaga medis secara maksimal agar terlindungi dari bahaya COVID-19 dengan mendistribusikan 725 ribu APD, 13 juta masker bedah, 150 ribu masker N-95. Saat ini tim ahli Gugus Tugas dibantu oleh para peneliti, para periset dari berbagai lembaga, perguruan tinggi, dan dunia usaha sedang berupaya memproduksi APD menggunakan komponen lokal dan bersertifikasi WHO serta bisa juga nantinya ke depan memproduksi ventilator.
Gugus Tugas bersama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset Inovasi Nasional dan K/L lainnya terus meningkatkan kemampuan laboratorium yang semula 3 unit menjadi 12 unit dan selanjutnya menjadi 25 unit, menuju ke 52 unit dan sampai akhirnya diharapkan terdapat 78 unit laboratorium tersebar dan dapat beroperasi dengan baik di seluruh Tanah Air termasuk telah mendistribusikan 800 ribu rapid test ke seluruh provinsi di Indonesia.
Gugus Tugas didukung oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR, dan BUMN terus meningkatkan kapasitas rumah sakit. Baik rumah sakit pemerintah pemerintah, TNI/Polri, BUMN, termasuk swasta. Saat ini telah siap sebanyak 635 rumah sakit rujukan dengan daya tampung 1.515 ruang isolasi untuk pasien berat dan kritis, sedangkan untuk menampung pasien sedang telah disiapkan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet yang bisa menampung 2.000 pasien dan Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang yang bisa menampung 400 pasien serta juga tempat observasi di Natuna.
Pemerintah juga menggandeng unicorn berbasis media agar masyarakat dapat menggunakan jasa dokter melalui komunikasi virtual sehingga rumah sakit hanya diprioritaskan kepada pasien berat dan kritis saja, sedangkan pasien ringan dapat dirawat di rumah dengan cara diobati berdasarkan petunjuk para dokter melalui virtual atau telemedicine.
Strategi yang dilaksanakan untuk mempercepat penanganan COVID-19 sebagai berikut:
Yaitu mengatur keseimbangan penanganan medis dan upaya pencegahan dengan cara memutus mata rantai penularan melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tanggal 31 Maret 2020. Dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 dengan upaya edukasi, sosialisasi, dan mitigasi ancaman COVID-19 serta mengajak seluruh komponen masyarakat agar bisa memisahkan kelompok rentan dengan masyarakat sehat namun sudah terpapar positif COVID-19 atau kita sebut dengan Orang Tanpa Gejala karena dapat sebagai penyebar maut bagi kelompok rentan tersebut.
Kita juga berupaya melakukan kampanye untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan memakan makanan yang bergizi, minum vitamin, istirahat cukup, olahraga teratur, hati yang gembira, dan tidak panik. Kita juga mengajak semua komponen masyarakat untuk menjaga yang sehat tetap sehat, yang kurang sehat dirawat agar sehat, serta yang sakit diobati untuk menjadi sembuh.
Pemerintah telah menyiapkan langkah perlindungan sosial sebesar Rp 405,1 triliun yang merupakan program prioritas untuk bidang kesehatan. Gugus Tugas juga melakukan langkah-langkah kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas yaitu pemerintah, peneliti, dunia usaha, masyarakat, dan juga media mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kota, sampai tingkat desa dan kelurahan.
Izinkan juga pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh dokter, perawat, dan tenaga medis yang telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan jiwa raganya untuk melayani masyarakat. Mereka adalah pahlawan kita, pahlawan kemanusiaan. Mari kita ikut berdoa kepada mereka yang telah wafat semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan yang Maha Kuasa Allah SWT.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada jajaran TNI, Polri, para relawan, para pejabat di tingkat pusat dan daerah, khususnya juga kepada kepala desa, kepada para lurah, kepada wali nagari, kepada Ketua RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh-tokoh nonformal lainnya.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada para donatur baik dari dalam maupun luar negeri yang telah memberikan dukungan dan bantuannya yang mana kami prioritaskan untuk memberikan santunan kepada petugas medis yang telah gugur dan wafat. Dokter sejumlah Rp 250 juta, perawat Rp 150 juta, dan tenaga medis lainnya Rp 100 juta.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa. Salam tangguh. Salam kemanusiaan.