Imbas Corona, Indonesia Diterpa Gelombang PHK

Imbas Corona, Indonesia Diterpa Gelombang PHK

Ahmad
2020-04-14 12:03:34
Imbas Corona, Indonesia Diterpa Gelombang PHK
Foto: Istimewa

Gelombang pemutusan hubungan kerja alias PHK mulai menerpa Indonesia imbas pandemi corona. Data dari Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan, lebih dari 1,5 juta orang telah kehilangan pekerjaan imbas pandemi corona. 


Kemudian, sebanyak 10,6% di antaranya atau sekitar 160 ribu orang kehilangan pekerjaan karena PHK, sedangkan 89,4% lainnya karena dirumahkan. 


Bahkan, beberapa waktu lalu, media sosial pun diramaikan oleh video pegawai pusat perbelanjaan Ramayana yang berpelukan sambil menangis karena terkena PHK. 


Video itu disebut-sebut diambil di salah satu gerai Ramayana di Depok, Jawa Barat. Pegawai di-PHK karena gerai tutup mulai April. Satu gerai Ramayana di Riau juga dikabarkan tutup sementara sehingga ratusan pegawai dirumahkan.


Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO memperkirakan sebanyak 1,25 miliar orang di seluruh dunia bekerja di sektor yang terdampak parah oleh corona dan dibayangi risiko PHK. Sektor-sektor tersebut termasuk akomodasi dan jasa makanan; perdagangan retail dan besar, termasuk jasa reparasi kendaraan; manufaktur; dan properti atau real estate.


Gelombang PHK dilaporkan terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, dari Pulau Jawa hingga Kalimantan. 


Di Jawa Barat misalnya, berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), sebanyak 14.053 pekerja dirumahkan dan 5.047 terkena PHK.


Penyebabnya, perusahaan sudah mengalami kesulitan keuangan. Kepala Disnakertrans Jawa Barat M. Ade Afriandi menjelaskan kebijakan "dirumahkan" artinya ada tanggung jawab perusahaan memberikan upah, tapi besarannya hasil kesepakatan antara perusahaan dengan serikat pekerja. 


“Kami dorong tidak ada PHK," kata dia seperti dikutip Antara, Selasa 14 Aoril 2020.


Di Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan sebanyak 16.086 pekerja dirumahkan dan 1.923 pekerja terkena PHK. Ini berdasarkan data hingga 7 April 2020. Ini berasal dari 29 perusahaan yang berlokasi di berbagai kabupaten/kota, seperti Gresik, Blitar, Banyuwangi, Jombang, Lamongan, Ngawi, dan Kota Baru.


“Perusahaan-perusahaan ini bergerak di berbagai sektor, tapi yang paling banyak dari sektor perhotelan. Perusahaan yang di Banyuwangi dan Kota Baru itu bergerak di sektor perhotelan,” kata dia. 


Di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo sebelumnya mengatakan, sebanyak 191 perusahaan dengan 148.791 pekerja terdampak corona hingga 6 April 2020. Dari jumlah tersebut, sebanyak 24 ribu pekerja terkena PHK.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30