Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan erupsi Gunung Anak Krakatau tidak berpotensi Tsunami.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, pengamatan dilakukan menggunakan tide gauge di Pantai Kota Agung, Pelabuhan Panjang, Binuangen, dan Marina Jambu.
Hasil dari pengamatan menunjukkan tidak ada anomali perubahan muka laut sejak 10 April 2020 pukul 21.00 hingga 11 April 2020 pukul 6.00 WIB.
Tak hanya itu, pengamatan juga dilakukan berdasarkan monitoring muka laut dengan menggunakan Tide Gauge fan Radar Wera.
“Berdasarkan monitoring muka laut yang dilakukan BMKG menggunakan Tide Gauge dan Radar Wera menunjukkan bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau tadi malam tidak memicu terjadinya tsunami,” kata Rahmat dalam keterangan tertulis, Sabtu, 11 April 2020.
Sehingga hasil monitoring kegempaan yang dilakukan oleh BMKG tepat pada saat terjadinya erupsi pukul 21.58 WIB dan 22.35 WIB, menunjukkan bahwa sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik.