Wabah virus corona yang sudah menyebar ke berbagai negara di dunia, sampai saat ini belum ada kepastian apakah ibadah haji tahun ini akan tetap terlaksana atau tidak. Sebab wabah virus corona terjadi di seluruh negara di dunia, tak terkecuali Arab Saudi.
Tak hanya itu saja bahkan Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, nantinya dana pelunasan haji yang dimuat dalam BIPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) bisa diambil oleh jemaah jika tidak jadi berangkat.
"Memang kembali kalau kita mengantisipasi bahwa siapa tahu kita akan berangkat, memang BIPIH harus dilunasi, tidak boleh tidak. Tapi sudah kami garis bawahi pada saat kami mengumumkan pelunasan BPIH, kalau tidak jadi berangkat dana pelunasan itu (kalau) akan diambil kembali boleh," kata Fachrul saat rapat virtual bersama Komisi VIII DPR, Rabu 8 April 2020.
"Boleh untuk diambil kembali, diminta kembali, nanti pada saatnya dibayar lagi," sambungnya.
Namun, tak hanya itu saja bahkan lebih lanjut, Fachrul mengatakan ibadah haji dapat dilaksanakan atau tidak tergantung pada keputusan Arab Saudi pada pertengahan Mei mendatang.
"Kalau sampai pertengahan Mei diputuskan bisa go, saya kira kita masih siap untuk go begitu," tandas Fachrul.
Bahkan sampai saat ini, Menteri Urusan Haji Arab Saudi Mohammad Benten mengatakan masih belum pasti apakah ibadah haji tahun ini dapat berjalan sesuai jadwal, yaitu pada akhir Juli. Sebab dalam keadaan saat ini, yang paling penting adalah memastikan kesehatan dan keselamatan warga negara, khususnya umat Islam di seluruh dunia.
"Namun dalam keadaan seperti ini, ketika kita berbicara tentang pandemi global. Kerajaan lebih mementingkan untuk melindungi kesehatan umat Muslim dan warga negara, sehingga kami meminta saudara-saudara umat Muslim di seluruh dunia untuk menunggu sampai situasinya jelas," kata Mohammad Banten seperti dilansir AFP.