Makam Jenazah Pasien Covid-19 yang Viral Karena Ditolak Warga Dipindahkan

Makam Jenazah Pasien Covid-19 yang Viral Karena Ditolak Warga Dipindahkan

adminweb
2020-04-01 21:45:00
Makam Jenazah Pasien Covid-19 yang Viral Karena Ditolak Warga Dipindahkan
Foto Instagram

Makam jenazah pasien virus corona di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang viral ditolak warga dibongkar dan dipindahkan.

"Tadi dilaksanakan pembongkaran sekitar pukul 08.00 WIB. Tadi siang (jenazah) sudah dibawa," kata Kepala Desa Karang Tengah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Karyoto di kantornya, Rabu 1 April 2020.

Kejadian yang membuat turunnya Bupati Banyumas, menghasilkan kesepakatan, yaitu membongkar makam tersebut.

Diketahui, terlihat ambulans pelat merah bernopol H-9507-TG yang bertuliskan 'Pemerintah Provinsi Jawa Tengah RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto' dalam video yang viral di media sosial.

Sebelumnya, viral video warga menolak pemakaman jenazah Covid-19 di instagram yang diunggah oleh akun @ndorobeii.

Akun tersebut menuliskan keterangan 'Pemakaman 2 Jenazah yang positif corona dimakamkan di pekuncen kab banyumas tanpa seizin warga lalu ditolak warga , info karena bukan warga asli setempat.

Dalam video tersebut warga mengerumuni ambulan yang membawa pasien tersebut dan menolak pemakaman di wilayahnya. Bupati Banyumas Achmad Husein dan polisi yang tengah memberikan penjelasan juga terlihat dalam video tersebut.

Karyoto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, alasan warga menolak pemakaman tersebut adalah karena warga merasa dibohongi.

"Alasan penolakan, warga dibohongi oleh petugas. Kemarin Selasa siang itu banyak kendaraan pelat merah kliweran (berseliweran) ke sana (lokasi), mencari temu, mencari posisi. Kami sama sekali tidak ada informasi dan pemberitahuan ke pemerintah desa. Tahu-tahu tadi malam itu listrik mati, apakah sengaja dimatikan atau tidak, kami tidak tahu yang jam 7 itu (19.00). Kemudian setelah itu datang dua ambulans dan sekitar enam mobil dinas lainnya," jelasnya.

Karyoto mengungkapkan, warga terkejut saat tahu jika itu merupakan prosesi pemakaman jenazah Covid-19, hingga akhirnya warga menolak pemakaman tersebut.

Alasan lain adalah karena pemakaman tersebut berlokasi di perbatasan Desa Tumiyang dan Desa Karang Tengah yang dekat dengan pemukiman warga.

"Dekat dengan perkampungan warga kami, khususnya yang di RT 4/5, kurang-lebih ada 100 meteran. Ini yang menyulut kemarahan masyarakat. Imbauan-imbauan dari pemerintah sudah diikuti-dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat kami, tapi sebaliknya dari pemerintah juga justru seperti itu," kata Karyoto.

Kemudian warga langsung menutup jalan dan menuntut agar makam tersebut dipindahkan.

"Mobil itu tidak boleh keluar. Tuntutan masyarakat harus dipindah makamnya, itu jangan di situ digali," ujarnya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30