Pemerintah Sebut Physical Distancing Tak Jalan Hingga DKI-Jabar Terbanyak Kasus Corona

Pemerintah Sebut Physical Distancing Tak Jalan Hingga DKI-Jabar Terbanyak Kasus Corona

Ahmad
2020-03-29 08:42:31
Pemerintah Sebut Physical Distancing Tak Jalan Hingga DKI-Jabar Terbanyak Kasus Corona
Jubir Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto. Foto: BNPB

Data penyebaran kasus positif virus Corona menunjukkan bahwa wilayah terbanyak ada di DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar). Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menilai masih ada kontak dekat dan physical distancing tak efektif di wilayah tersebut.


"Kira-kira kalau kasus nambah itu ada penularan nggak di luar? Kalau ada penularan berarti ada sumbernya, ada yang positif. Berarti di daerah itu positifnya banyak yang masih di masyarakat," ujar Yuri kepada wartawan, Sabtu 28 Maret 2020.


Lebih lanjut, dia mengatakan, sampai saat ini masih saja terjadi interaksi antara orang sehat dan orang terinfeksi. Sehingga, Yuri menyimpulkan, physical distancing belum diterapkan dengan baik.


"Kedua berarti masih ada kontak erat, ya berarti di daerah itu kontak eratnya masih banyak, berarti physical distancing nggak jalan kan. Ya itulah penyebabnya kenapa kasus itu masih banyak," ungkapnya.


Yuri mengatakan tidak adanya jaga jarak tersebut penularan virus akan terus terjadi. Dia menyebut jika tak ada kontak dekat, dapat dipastikan Corona tidak akan menular.


"Kalau tidak ada kontak kan penyakit nggak nular. Ini yang berkali-kali saya katakan bahwa kita membaca datanya begitu. Kalau masih ada kasus positif berarti penularan masih terjadi, berarti masih ada sumber dan ada orang yang kontak dekat dengan sumber. Artinya physical distancing nggak jalan," tuturnya.


"Jadi kalau misalnya ada orang sakit dia sendirian, kemudian daya tahan tubuhnya bagus virusnya hilang kan. Tetapi kemudian dia sakit virusnya masih ada di badan dan nular ke orang lain berarti ada sumbernya dan ada ketularan. Itulah kenapa kita berkali-kali berbicara physical distancing. Jadi nggak ada kebijakan lain kecuali itu," jelas dia.


Data terbaru, Sabtu 28 Maret 2020, kasus virus corona di Indonesia naik menjadi 1.155 kasus. Jumlah kasus positif paling banyak berasal dari DKI Jakarta dan Jawa Barat.


"Total kasus menjadi 1.155. Kasus kematian pada periode sebanyak 15 orang, sehingga total kematian menjadi 102 orang," kata juru Yuri dalam konferensi pers yang ditayangkan di saluran YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).


Jumlah kasus terbanyak ada di DKI Jakarta sebanyak 627 Kasus Positif. Sementara Jawa Barat ada pada urutan ke dua sebanyak 119 Kasus Positif. 


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30