Kejadian jenazah Pasien Dalam
Pengawasan Covid-19 terulang kembali. Kali ini terjadi di Aceh.
PDP yang meninggal di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh, EY (43) asal Aceh Utara tersebut dikabarkan
dibuka dan dimandikan oleh keluarga.
Juru bicara COVID-19 Pemerintah
Aceh, Saifullah Abdulgani, mengatakan, jika jenazah tersebut diduga dimandikan oleh keluarga saat tiba di Aceh
utara.
“Saya baru dapat informasi, tapi
ini sedang di dalami. Kabar yang kami dengar sesampai di sana, sepertinya
dibuka dan dimandikan kembali kemudian diperlakukan seperti jenazah pasien
biasa,” kata Saifullah, saat dikonfirmasi.
Saifullah menjelaskan, petugas
rumah sakit telah menangani jenazah sesuai dengan prosedur untuk penanganan
COVID-19.
“Setelah itu diangkat ke ambulans
dan diantar ke kampungnya Aceh Utara,” jelas Saifullah.
Menurutnya, petugas juga telah
mengatakan kepada pihak keluarga agar tak membawa pulang jenazah sesuai SOP
rumah sakit.
“Begitu informasi yang saya kumpulkan. Apakah
benar seperti ini, kami sedang mendalami lebih lanjut. Karena konsekuensinya
tentu harus ada tindakan isolasi atau mensterilkan kembali orang-orang yang
kontak dengan jenazah itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Rabu 25 Maret 2020,
EY meninggal di ruang ICU RSUZA. Karena belum ada hasil pemeriksaan swab, maka
belum diketahui apakah almarhum negatif atau positif COVID-19.
Sebelumnya, EY mengidap infeksi
empedu dan rencananya ia akan dioperasi. namun terdeteksi pneumonia akut yang
akhirnya tim medis tidak jadi melakukan operasi .
“Saat persiapan operasi dan
pemeriksaan foto thorax, tim medis menemukan pneumonia akut mirip penderita
covid-19. Setelah didalami lebih lanjut, terungkap EY memiliki riwayat ke
Malaysia 13 hari sebelumnya,” ujarnya.