Presiden Joko Widodo telah
memperhitungkan skenario dampak penyebaran virus corona covid-19 di Indonesia
mulai dari skenario ringan, sedang hingga skenario buruk sampai bulan Mei 2020.
"Beberapa skenario juga
telah kita hitung, telah kita kalkulasi mengenai prediksi covid-19 di
Indonesia. Bulan April seperti apa, Mei seperti apa, skenario buruk, sedang,
ringan seperti apa," kata Jokowi saat rapat dengan gubernur seluruh Indonesia
lewat video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 24 Maret 2020.
Jokowi mengharapkan jika skenario
buruk yang sudah diperhitungkan tidak benar-benar terjadi di Indonesia.
"Saya kira kita ingin kita
berada di skenario yang ringan, dan kalau betul-betul sulit dibendung ya paling
tidak kita masuk ke skenario sedang, jangan sampai masuk ke skenario yang
paling buruk," ucap Jokowi.
Jokowi pun menyebutkan beberapa
provinsi yang paling terkena dampak atas wabah ini.
Terkait buruh, provinsi yang
paling terkena dampak buruk adalah di Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu
penurunan pendapatannya sebanyak 25 persen.
"Kalau skenario sedang, yang
terparah nanti akan berada di NTB, akan ada penurunan pendapatan kurang lebih
25 persen," kata Jokowi.
Penurunan pendapatan petani dan
nelayan yang terparah akibat virus corona akan terjadi di Kalimantan Barat,
yaitu penurunannya sebesar 34 persen..
"Kalau skenarionya sedang
yang terparah nanti di Kalimantan barat akan ada penurunan pendapatan sampai 34
persen," ujar dia.
Penurunan pendapatan bagi
pedagang kecil yang terparah akibat virus corona akan terjadi di Kalimantan Utara
dengan penurunan pendapatan sebesar 36 persen. Sedangkan, Penurunan pendapatan bagi
supir yang terparah akibat virus corona akan terjadi di Sumatera Utara dengan
penurunan pendapatan sebesar 44 persen.
"Angka-angka seperti ini
mohon dikalkulasi secara detail di daerah sehingga persiapan bantuan sosial dan
kota kabupaten betul-betul bisa disiapkan lewat yang tadi disampaikan," ujar
Jokowi.