Kasus kematian akibat virus
corona di Italia semakain melonjak drastis mengalahkan China yang kini jumlah
kasusnya justru mengalami penurunan dan jumlah pasien yang sembuh mengalami
peningkatan.
Hingga Jumat 20 Maret 2020,
pasien meninggal di Italia mencapai 3.405 orang setelah munculnya 427 kematian
baru. Sementara, pasien meninggal di Tiongkok hingga Jumat mencapai 3.248.
Pada Kamis 19 Maret 2020, Badan
Perlindungan Sipil Italia mengatakan pada konferensi pers bahwa jumlah kasus di
Italia mencapai 41.035, dengan 5.322 kasus baru. Jumlah ini terus mengalami
peningkatan walaupun lockdown telah diterapkan.
Pada Kamis, 19 Maret 2020 Kantor
berita Italia ANSA mengumumkan, kematian dua dokter di kota terdekat Como di
barat Bergamo, sehinga menambah jumlah tenaga medis yang meninggal menjadi 13
orang.
Perdana Menteri Giuseppe Conte mengingatkan
agar warga Italia tetap mengikuti protocol dan tidak menyepelekan kasus virus
corona tersebut.
“Kami tidak meremehkan apa pun
dan selalu bertindak berdasarkan skenario terburuk,” katanya, Jumat 20 Maret
2020.
Sebagai upaya pencegahan
penyebaran virus corona yang semakin massif, Conte telah mengambil kebijakan
dengan melakukan lockdown serta menutup semua toko kecuali toko kelontong dan
apotek. Dirinya juga akan menindak tegas individu yang tak patuh dengan
kebijakan pemerintah.
“Jika larangan kita tidak
dihormati, kita harus bertindak,” jelasnya