Berkunjung ke Dusun Singgolom, Desa Lintong, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut), Raja Alexander dari Negara Belanda dan Luhut Binsar Panjaitan membicarakan rencana pengembangan atau pembangunan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata bertaraf internasional. Hal ini disampaikan Humas BPODT, Aria pada Kamis 12 Maret 2020.
"Pertemuan Raja Alexander dengan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan sempat membicarakan banyak rencana-rencana ketika melihat bagaimana keindahan Danau Toba,” ujar Aria di objek wisata di Dusun Singgolom, Desa Lintong, Tampahan.
Dia menyampaikan, salah satu yang dibicarakan terkait Danau Toba adalah mendukung hal-hal yang akan dibangun maupun dikembangkan bagaimana tercipta program strategis wisata bertaraf internasional.
"Sempat dalam pembahasan meskipun singkat di pinggiran pantai bahwa Negara Belanda melalui Raja Alexander dan Ratu Maxima akan memberikan perhatian serius untuk program itu," ungkapnya.
Kata Aria, setelah mendengar pemaparan dari Menko Maritim dan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, sang Raja dan Ratu menyampaikan seluruh pertemuan dicatat oleh pejabat Negara Belanda yang turut mendampingi.
"Harapan kita kehadiran Raja Alexander dan Ratu Maxima mampu mendongkrak peningkatan pembangunan khususnya renacana pemerintah untuk menjadikan 10 wilayah seperti Pulau Bali," terangnya.
Tidak hanya itu, Raja Alexander dan Ratu Maxima secara serius menyampaikan bahwa tujuan wisata ke Danau Toba akan menjadi prioritas baginya untuk menghadirkan warganya datang berkunjung.
"Satu tugas bagi kami kunjungan wisata dari Belanda ke Danau Toba akan diupayakan secara pasti karena sangat layak dan bernilai tinggi," ucapnya.
Kunjungan Raja Alexander dan Ratu Maxima di Singgolom tidak lebih dari 15 menit dan berlanjut ke Dusun Siambat Dalan dan terakhir akan mengikuti seminar di DEL Laguboti.
"Durasi perjalanan sudah diatur secara protokoler dari Paspampres. Terkait kunjungan di Siambat Dalan untuk menyaksikan bagaimana kehidupan warga yang hidup dari hasil bertenun ulos," tuturnya.
Pewarta: Ekel Sembiring
Editor: Dedi Sutiadi