Super Semar, Sepucuk Surat yang Penuh Misteri

Super Semar, Sepucuk Surat yang Penuh Misteri

adminweb
2020-03-11 15:15:00
Super Semar, Sepucuk Surat yang Penuh Misteri
Foto : Istimewa

Setelah 53 tahun berlalu, tepatnya pada tanggal 11 Maret 1966 isi surat Supersemar  hingga kini masih menyisakan banyak misteri. Sampai saat ini masih banyak kabar yang masih simpang siur terkait isi dari surat Supersemar yang kini menimbulkan banyak pertanyaan.


Supersemar sendiri merupakan (Surat Perintah Sebelas Maret) yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966. penyerahan mandat kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto pada 11 Maret 1966. Merupakan Penyerahan mandat kekuasaan ini yang dilatarbelakangi oleh gejolak di dalam negeri setelah peristiwa G30S/PKI pada 1 Oktober 1965.


Surat ini berisi perintah yang menginstruksikan Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu.


Lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret ini hingga kini masih menuai pro kontra. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa ada berbagai versi Supersemar. Sehingga masih ditelusuri naskah supersemar yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno di Istana Bogor.


Menteri/Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Soeharto pun meminta agar Soekarno memberikan surat perintah untuk mengatasi konflik apabila diberi kepercayaan.


Permintaan untuk dititipkan Soeharto kepada tiga jenderal AD yang datang menemui Soekarno di Istana Bogor, 11 Maret 1966 sore.


Ketiga jenderal itu adalah Brigjen Amir Machmud (Panglima Kodam Jaya), Brigjen M Yusuf (Menteri Perindustrian Dasar), dan Mayjen Basuki Rachmat (Menteri Veteran dan Demobilisasi).


Tiga Versi Surat Supersemar


Arsip Nasional Indonesia (ANRI) memiliki tiga versi Supersemar yang berbeda. Dari ketiganya, diyakini tidak semuanya yang 100 persen asli. ANRI sendiri sudah menghabiskan waktu belasan tahun untuk mencari keberadaan surat tersebut. Namun hasilnya masih nihil. Berikut isi salah satu tiga versi surat yang beredar:


Foto: Istimewa

1.Mengambil segala tindakan untuk pemulihan keamanan dan ketenangan, serta kestabilan jalannnya pemerintahan dan revolusi, menjamin keselamatan dan kewibawaan pemimpin negara, dan melaksanakan dengan pasti ajaran pemimpin besar revolusi.

2.Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan panglima-panglima angkatan lain dengan sebaik-baiknya

3.Melaporkan sesuatu yang bersangkut-paut dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Naskah Supersemar Versi Jenderal Muhammad Jusuf


Foto: Istimewa

Bhakan hingga kini Naskah kedua disimpan oleh Brigjen Saboer sementara naskah ketiga disimpan oleh Jusuf sendiri. Salinan kedua dan ketiga tidak pernah ditandatangani oleh Soekarno dan surat itu tidak pernah lagi disinggung oleh Muhammad Jusuf.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30