Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) dan BUMN farmasi lainnya akan memproduksi 6 juta masker untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Indonesia.
Erick mengatakan jumlah produksi 6 juta masker tersebut hanya dari pabrikan BUMN farmasi. BUMN farmasi tersebut akan memproduksi 6 juta masker pada April mendatang.
"Hanya dari BUMN saja. Yang kita akan produksi 6 juta, bahan bakunya masih ada. Ini kita coba produce lagi yang pasti di April itu bisa 6 juta, di Maret ini kita berusaha. Produksinya (April). Kan produksi masker bukan kita saja, ada berapa puluh perusahaan, 30 kali ya," kata Erick di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu 11 Maret 2020.
Dia mengatakan, kendala pembuatan masker saat ini berasal dari China yang semakin menipis. Untuk itu, Pihaknya akan mencari alternatif bahan baku dari negara lain.
"Makanya kemarin saya bilang kalau (bahan baku dari) China habis kita cari Eropa, sekarang Eropa mulai kejadian seperti ini ya kita mesti cari di India. Makanya ke depan masalah bahan baku masker ini yang kertas kecil itu kita kalau bisa buat sendiri," sebutnya.
Menurut Erick, stock masker saat ini tergantung dengan kebutuhan masyarakat di tengah wabah virus corona di Indonesia.
"Kita jujur stok masker di KAEF up and down tergantung kebutuhan. Kemarin saya cek di Jakarta aman, Manado kehabisan, di Padang aman," kata Erick.