Menurut Perhimpunan Alumni Gerakan
Bela Islam 212, Ahok akan menjadi pemimpin di Ibu Kota baru. Menurut PA 212, munculnya
nama-nama calon pemimpin ibu kota baru, hanya pengalihan agar keberpihakan
presiden Jokowi kepada Ahok tak terlalu terlhat.
"Pasti Ahok yang akan jadi. Kan
Jokowi emang punya utang budi makanya dia sangat diistimewakan. Nama-nama lain
itu hanya pajangan saja," kata Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin, Selasa 10
Maret 2020.
Menurut Novel, kenapa harus Ahok lagi
yang harus dipilih Jokowi.
"Kita kan jadi bertanya. Kenapa
dia lagi sih? Apakah memang tidak ada putra bangsa ini yang mampu? Apakah tidak
ada putra dari Kalimantan yang mumpuni? Jangan sampai ini menguatkan dugaan
kalau memang Ahok simpenan rahasia Jokowi, seolah ada utang budi begitu," ujar
Novel.
PA 212 menuturkan jika Ahok tidak
layak menjadi Bagi PA 212, Ahok tidak layak menjadi calon pemimpin lagi.
"Sudah jelas kan cacatnya dimana.
Nanti di sana bisa buat ulah yang sama kan repot lagi kita semua. Umat Islam
bisa marah lagi. Udahlah pemerintah jangan buat gaduh dengan mengangkat
Ahok," papar Novel.
Diketahui, sejumlah kandidat calon
pemimpin ibu kota baru telah dibeberkan oleh Presiden Jokowi.
Diantaranya ada Menteri Riset dan
Teknologi Bambang Brodjonegoro, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Tumiyono, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),
dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
Pak Jokowi dalam waktu dekat juga akan
mengumumkan calon yang akan diamanahkan menjadi pemimpin ibu kota baru.