Tak hanya masker, rempah-rempah kini mulai jadi buruan masyarakat karena dipercaya ampuh menangkal virus corona. Sejumlah rempah-rempah yang biasa digunakan untuk membuat jamu itu kini harganya mulai melambung tinggi.
Di Pasar Induk Medan harga jahe yang biasanya Rp 20 ribu kini menjadi 24 ribu, beberapa lainnya juga mengalami peningkatan harga.
Teger Bangun salah satu pedagang pasar Induk Medan mengaku, sejumlah harga rempah-rempah naik dan ada permintaan meningkat.
"Ini rempah-rempah rata-rata seluruhnya mulai mengalami penaikan meski masih ada yang stabil. Kunyit Rp 7 ribu per kilogram, sementara harga jahe mengalami penaikan tergantung jenisnya, jeruk nipis dari 8 ribu menjadi 10 ribu, serai 8 ribu ke 10 ribu dan permintaan semakin meningkat," ungkapnya kepada Correcto.id, Jumat 6 Maret 2020.
Menurutnya, semenjak diberitakannya virus corona, masyarakat yang membeli rempah-rempah kini meningkat tiga kali lipat.
"Pembeli rempah-rempah semenjak diberikana virus corona semakin meningkat dari biasanya, menjadi tiga kali lipat, bahkan Jahe saat ini sudah mulai agak kosong” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan semenjak remapah-rempah dipercaya menjadi salah satu obat penangkal virus korona, permintaan rempah-rempah meningkat.
"Seperti sebelumnya saya katakan bahwa permintaan rempah-rempah jahe, Induk kunyit, serai, meningkat tiga kali lipat, dan bahkan jahe saat ini mulai kosong, mungkin masyarakat percaya bahwa rempah-rempah mampu menangkal virus corona" tegasnya.
Koresponden Medan: Alphandi Pinem
Editor: Ahmad Mikail