Virus corona yang mewabah hingga ke 80 negara termasuk di Indonesia. Bahkan mewabahnya virus corona atau yang biasa di sebut Covid-19 ini ditanggapi serius oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah. Sebab, dua sektor utama yang ada di wilayah tersebut akan terdampak.
Bahkan Ketua Kadin Jateng, Kukrito Suryo Wicaksono,mengatakan industri tekstil dan farmasi di sana akan terpukul karena distribusi bahan baku yang tersendat.
"Sektor tekstil hanya sampai April, sektor farmasi juga. Setelah itu penyediaan bahan baku turun. Penyedia jasa internet juga, bahan baku dari China juga tinggal 2 bulan lagi," ujarnya setelah rapat koordinasi di Semarang, Rabu 4 Maret 2020.
Bahkan Kukrit juga menyebut, dua sektor itu hanya bisa memenuhi kebutuhan pasar hingga akhir April 2020, karena sumber bahan baku mayoritas dari China.
Kukrit mengatakan hasil rapat koordinasi Kadin tersebut nantinya akan disampaikan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah. Sehingga bisa diambil langkah-langkah selanjutnya untuk mengatasi krisis bahan baku industri tekstil dan farmasi di Jateng.
"Kami tadi sudah berkumpul dan berkoordinasi dengan 48 asosiasi pengusaha di Jawa Tengah. Hasilnya akan kami rangkum dan kami serahkan rekomendasi kepada Pak Gubernur. Tadi intinya ada banyak potensi lokal yang bisa kita gali bersama dan kita kembangkan," ujar Kukrit.
Bahkan Sekretaris GP Farmasi Jawa Tengah, Sukadi,juga mengatakan bahan farmasi saat ini 90 persen masih impor. Dari total impor itu 60 persennya dari China. Dengan wabah corona, pengiriman sangat terpengaruh.
"Wabah corona ini berpengaruh di industri farmasi. Obat itu 90 persen bahan diimpor, 60-62 persen dari China. Dengan wabah ini berpengaruh terhadap produksi dari obat, bahan baku terhambat," jelas Sukadi.