Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengaku telah menyiapkan sejumlah rumah sakit yang dikelolanya dalam menghadapi penyebaran virus corona COVID-19 di Indonesia.
"RS PKU di Solo di mana cucu presiden dua-duanya lahir di sana sudah simulasi dan insya Allah akreditasi sudah internasional. Kami siap," kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 2 Maret 2020.
Sekedar informasi, PP Muhammadiyah memiliki 15 rumah sakit. Rumah sakit itu tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia.
Dilain kesempatan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Jateng telah memiliki sejumlah rumah sakit untuk melakukan isolasi pasien terinfeksi virus corona.
"Antisipasi sudah kita siapkan, protokol-protokol penanggulangannya, sel RS mesti ada tempat isolasi, di bandara, pelabuhan, kemudian stasiun kita minta 'stand by' termasuk tenaga medisnya," ujar Ganjar.
"Di semua wilayah di Jawa Tengah yang panas, 'semromong', 'sumeng', pilek, batuk semuanya kita awasi dan kita catat kita tidak mau berjudi, kita tidak mau 'gambling' pada soal itu semua mesti serius. Bicara kemarin ada yang meninggal salah satu dibungkus plastik saya jelaskan karena saat pasien ini meninggal itu musti dicek ke lab dan itu di Jakarta maka cara menguburnya dibungkus plastik dan setelah itu baru keluar hasil labnya ternyata negatif," kata Ganjar.