Banyak orang yang mendatangi makam Mbah Bungkul yang tengah menjadi sorotan karena akan direnovasi oleh pihak Pemkot Surabaya.Benarkah ada harta karun di dalam makan tersebut.
Bahkan tak banyak orang ynag tahu, ternyata makam Mbah Bungkul di tulis dalam buku Belanda Er Werd Een Stad Geboren pada tahun 1953. Dalam buku tersebut juga diterangkan, sejarah Makam Mbah Bungkul yang tidak boleh di ceritakan.
Salah satu Juru Kunci Makam Mbah Bungkul, Soebakri Siswanto, buku Belanda itu tidak ada yang bisa menerjemahkan sepenuhnya. Namun ia mendapat cerita dari keturunan Belanda yang sempat membacanya, ada harta karun di dalam makam.
"Harta karun memang ada, artinya disimpan dengan cara dikubur, ada tombak, keris dan macam-macam. Katanya ndak boleh diceritakan (sejarah Makam Mbah Bungkul)," kata Soebakri di Makam Mbah Bungkul, Rabu 26 Februari 2020.
Mbah Bungkul ini merupakan tokoh yang menyebarkan agama Islam di Daerah Surabaya dan sekitarnya. Yakni pada akhir kejayaan Kerajaan Majapahit.
Bahkan diketahui bahwa usia Mbah Bungkukl mencapai 300 tahun. Semasa hidupnya Mbah Bungkul juga mempunyai murid sampai Daerah Pati, Jawa Tengah.Sedangkan Di daerah Bungkul, Surabaya, beliau lebih dikenal sebagai Susuhunan Bungkul atau Sunan Bungkul.