Pada Rabu dini hari 26 Februari
2020 pesawat penerbangan khusus yang membawa warga negara Malaysia dari Wuhan,
Cina, tiba dengan selamat di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).
Penerbangan AirAsia yang disewa
khusus tersebut mendarat pada pukul 06.50 pagi dan berangkat ke Wuhan dari KLIA
2 pada Selasa 25 Februari pukul 05.58 malam.
Mereka langsung menjalani
pemeriksaan kesehatan di Unit Bencana Udara (ADU) di KLIA seperti yang
dilakukan dalam misi HADR pertama pada 4 Februari. Mereka yang terdeteksi akan
dikirim ke Rumah Sakit Tuanku Jaafar di Seremban, sedangkan yang lain akan
dibawa ke Akademi Kepemimpinan Pendidikan Tinggi (AKEPT) yang berfungsi sebagai
pusat pemantauan dan akan karantina selama 14 hari.
Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan
penerbangan AirAsia AK8265 yang membawa 66 penumpang yang menjadi penduduk di
Wuhan berangkat dari Lapangan Terbang Internasional Tianhe, Wuhan, pada jam
01.45 pagi, 26 Februari 2020.
Pesawat tersebut membawa 12 kru
penerbangan dan 9 wakil lembaga pemerintah dari Malaysia di samping 2 pegawai
Kedutaan Besar Malaysia di Beijing.
Uji deteksi kesehatan dengan
"thermal scanner" juga telah dilakukan di lapangan terbang tersebut.
Dari 75 penumpang yang dijadwalkan
pulang ke Malaysia, sembilan orang tidak dapat bergabung.
Karena masalah kesehatan, enam
orang yang hadir di lapangan terbang tidak dapat menaiki pesawat. Satu orang
telah batal pulang karena faktor kesehatan. Satu orang yang tidak dapat ikut
disebabkan komitmen pekerjaan. Satu orang warga Malaysia yang dijadwalkan ikut
dalam penerbangan tidak dapat meninggalkan Wuhan karena mengalami kesulitan
untuk mendapatkan kendaraan menuju ke lapangan terbang.
Kerjasama berbagai lembaga
pemerintah termasuk Kementerian Luar Negeri, NADMA (lembaga bencana alam
Malaysia) dan Kementerian Kesehatan Malaysia menyebabkan misi kemanusian kedua
ini berhasil.
Menurut Kemenlu Malaysia,
penyumban utama keberhaislan tersebut karena hubungan baik dan kerjasama yang
erat antara Pemerintah Malaysia dan China.