Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Lebanon di Beirut telah menginformasikan kasus pertama virus corona ditemukan di Lebanon. Kasus pertama pada Jumat 21 Februari 2020, dengan ditemukannya dua suspek terduga corona.
"Sehubungan dengan merebaknya penyebaran virus corona (2019-NCov) dan ditemukannya kasus pertama corona virus, yang diikuti oleh penemuan 2 terduga kasus corona virus di Lebanon pada 21 Februari 2020," kata Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Beirut, Rahma Juwita, dalam keterangan tertulis, Sabtu 22 Februari 2020.
Lebih lanjut, KBRI Beirut meminta WNI di Lebanon tetap tenang serta memantau pemberitaan dan mengikuti imbauan dari KBRI Beirut.
"Tetap tenang dan senantiasa melakukan pemantauan di media setempat mengenai informasi penyebaran virus corona di Lebanon, dan mengikuti imbauan serta update informasi Oleh KBRI Beirut dan pemerintah setempat," ujar Rahma.
Rahma juga meminta para WNI memperhatikan kondisi kesehatan dan menjaga kebersihan lingkungan. Bila kondisi kesehatan menunjukkan gejala demam hingga sesak napas, dia mengatakan WNI diminta berkonsultasi dengan tenaga medis.
"Selalu memperhatikan kondisi kesehatan, mengonsumsi makanan bergizi, dan segera melakukan konsultasi medis apabila merasa tidak sehat dan menunjukkan gejala demam seperti batuk, flu, dan sulit bernapas," ucapnya.
"Selalu menjaga kebersihan baik pribadi maupun lingkungan tempat tinggal, mencuci tangan dengan sabun dan air, dan memakai masker apabila sedang batuk dan pilek," imbaunya.
dia juga menghimbau kepada WNI di Lebanon untuk sementara waktu menghindari beraktivitas di kerumunan dan tempat yang berpotensi menyebarkan virus yang berasal dari Kota Wuhan, China tersebut.