Persaudaraan Alumni (PA) 212 pada kali ini menggelar aksi dengan tema antikorupsi. Aksi ini bertajuk 'Berantas Mega Korupsi, Selamatkan NKRI'. Namun isunya menembak ke mana-mana.
Massa Aksi 212 berkumpul sejak siang hari, jum'at (21 Februari) di kawasan sekitar Monas, Jakarta Pusat. Spanduk-spanduk dibentangkan dengan macam-macam tulisan.
Berikut isu-isu yang mereka layangkan lewat aksi itu sebagaimana dilansir detik.com:
1. Asabri
PT Asabri (Persero) mencatat penurunan aset cukup dalam lantaran perusahaan menempatkan investasi pada saham di grup usaha Benny Tjokrosaputro alias Benny Tjokro dan Heru Hidayat. Asabri tekor puluhan triliun. Menkopolhukam Mahfud MD menduga modal Asabri turun sampai Rp 17 triliun. Aksi 212 juga mencermati isu dugaan korupsi ini.
"Asabri bagaimana, ini dana pensiun TNI-Polri. Bagaimana tugas Anda, Pak? Begitu pensiun tidak dapat lagi, siapa yang nanggung. Tanya ke Istana," seru orator di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, arah Silang Barat Monas, Jumat (21 Februari 2020).
2. Harun Masiku dan KPK
Aksi 212 juga menyoroti kasus Harun Masiku, pria yang dulu merupakan caleg DPR dari PDIP. Harun kabur entah ke mana saat kasusnya menyeruak, ditangani oleh KPK, yakni kasus dugaan korupsi pergantian antar waktu (PAW) DPR yang menyeret Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Kerja KPK menjadi sorotan.
"Sekarang Ketua KPK baru tiga bulan kurang, sudah 36 kasus didiamkan dan sekarang tidak lagi diusut alias diberhentikan, gimana?" kata orator.
3. PDIP
Aksi 212 kali ini menyebut PDI Perjuangan menjadi partai yang paling banyak melakukan tindak pidana korupsi. Hal itu diungkapkan oleh salah satu orator aksi, Koordinator Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat Asep Syarifudin. Dia menyebut mendapat data dari KPK.
"Ini saya mendengar kabar, ini valid, menurut KPK, partai dalam versi KPK yang paling banyak (korupsi) nomor satu adalah PDIP, bubarkan, bubarkan PDIP, ini valid," kata Asep dalam orasinya di atas mobil komando, Jumat (21 Februari).