Gadis Asal Sumbar Ini Dihamili Adiknya hingga Melahirkan Sendiri di Kamar Mandi

Gadis Asal Sumbar Ini Dihamili Adiknya hingga Melahirkan Sendiri di Kamar Mandi

Prayogo
2020-02-20 08:35:09
Gadis Asal Sumbar Ini Dihamili Adiknya hingga Melahirkan Sendiri di Kamar Mandi
Foto: Illustrasi Istimewa

Kasus hubungan seksual sedarah atau inses terjadi di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat hingga membuat heboh masyarakat setempat. Hubungan terlarang ini dilakukan remaja perempuan berinisial SHF (18 tahun) bersama adik laki-lakinya IK (14 tahun). 


Diketahui keduanya masih berstatus pelajar, SHF duduk di bangku SMA dan IK masih pelajar SMP. Dari hubungan Kakak adik ini, SHF dinyatakan hamil dan telah melahirkan seorang bayi berjenis kelamin laki-laki. 


Namun sayangnya, bayi malang tersebut dibuang di semak-semak hingga ditemukan dalam kondisi tewas. Pihak kepolisian pun kini menetapkan SHF sebagai tersangka. 


SHF dan IK masih tinggal bersama dengan ibu kandungnya, sementara sang ayah telah berpisah.


Selama masa kehamilah SHF, pihak keluarga pun diduga kuat sengaja menyembunyikannya karena khawatir dianggap aib.


Mengetahui hal tersebut, Kapolres Pasaman, AKBP Hendri Yahya, menjelaskan kalau SHF melakukan proses melahirkan sendiri di kamar mandi. SHF tidak merasakan tanda-tanda bahwa ia akan melahirkan.


"Melahirkan saat itu katanya dia merasa sakit perut untuk buang air. Terus ke belakang (kamar mandi) mau buang air, ternyata malah bayi yang keluar," kata Yahya dihubungi wartawan, Rabu 19 Februari 2020 malam.


SHF pun panik, kemudian memutuskan untuk membuang bayinya pada Jumat 14 Februari 2020. Kemudian jasad bayi malang yang masih berbalut tali pusar dibungkus kain itu ditemukan warga setempat pada Minggu 16 Februari 2020. 


"Ada warga yang saat itu pergi ke sawah, saat perjalanan mencium bau dari bungkusan kain. Ternyata isinya jasad bayi baru lahir," ujarnya. 


Tak butuh waktu lama, pihak kepolisian bayi tersebut dalam kondisi yang mengenaskan, pasalnya saat ditemukan kepala bayi tidak utuh atau pecah. Pihak kepolisian punmasih melakukan autopsi apakah ada tindak kekerasan terhadap bayi malang tersebut.


"Bisa mengarahkan ke pencabulan dan pembunuhan. Untuk pembunuhan tunggu hasil autopsi dulu, apakah ada kerusakan dalam tubuh bayi karena benda tumpul atau gimana. Tapi memang ketika ditemukan kondisi kepala bayi pecah," ungkap Yahya. 



Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30