Kapal pesiar bernama Diamond Princess yang tengah dikarantina oleh pemerinthan Jepang akan berakhir pada Rabu 19 Oktober 2020. Kapal tersebut dikarantina disebabkan oleh wabah virus corona yang menjangkit salah satu penumpangnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan Capt. Sudiono, menghimbau kepada dua perusahaan keagenan yang menempatkan awak kapal 78 orang kewarganegaraan Indonesia untuk segera memulangkannya.
"Dalam rangka menyiapkan proses repatriasi 78 WNI yang menjadi Awak kapal Diamond Princess, kami mengimbau kepada pihak keagenan awak kapal pemegang SIUPPAK (Surat Ijin Usaha Perekrutan dan Penempatan Awak Kapal) untuk tetap terus berkomunikasi dengan pihak principal kapal dalam kesiapannya melakukan repatriasi awak kapal WNI setelah masa karantina berakhir," ujar Direktur Perkapalan dan Kepelautan Capt. Sudiono dalam keterangan tertulis, Selasa 18 Februari 2020.
Menurut dia, persiapan ini harus segera terlaksana saat proses repatriasi dapat berjalan dengan lancar sehingga seluruh WNI yang berada di atas Kapal Diamond Princess dapat kembali ke Indonesia.
Selain itu, Capt. Sudiono mengungkapkan bahwa sampai saat ini Otoritas Kesehatan Jepang menyatakan bahwa awak kapal WNI dinyatakan negatif dari paparan virus Corona.
"Jadi sampai saat ini warga negara Indonesia yang sebanyak 78 orang masih aman dari corona virus (negative virus corona). Posisi semua awak kapal WNI masih di atas kapal semua dan yang terpapar virus Corona dari warga negara lain telah diturunkan ke darat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," tambahnya.
Sebagai informasi, dari 78 WNI yang menjadi awak kapal Diamond Princess, 61 pelaut di antaranya diageni oleh pemegang SIPUPPAK PT. Alpha Magsaysay, sedangkan 17 pelaut lainnya diageni oleh pemegang SIPUPPAK PT. Johs Larsen. Kementerian Perhubungan juga telah menerima daftar nama 78 pelaut tersebut dari kedua perusahaan tersebut.
Terbaru, Otoritas China baru saja melaporkan sebanyak 98 kematian baru akibat virus corona di wilayahnya. Dengan begitu, jumlah korban tewas secara global bertambah menjadi 1.873 orang. Sejauh ini, lebih dari 73 ribu orang terinfeksi virus corona di wilayah China daratan dan sedikitnya 26 negara lainnya.
Dilansir CNN dan media nasional China Global Television Network (CGTN), Selasa 18 Februari 2020, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan sejauh ini 1.868 orang meninggal akibat virus corona di wilayah China daratan.
Lima orang lainnya meninggal dunia di Filipina, Hong Kong, Jepang, Prancis dan Taiwan. Secara global, total 1.873 orang meninggal hingga hari ini waktu setempat.