Ilmuwan Singapura : Virus Corona Perlahan Akan Memudar Dengan Sendirinya

Ilmuwan Singapura : Virus Corona Perlahan Akan Memudar Dengan Sendirinya

adminweb
2020-02-18 11:04:23
Ilmuwan Singapura : Virus Corona Perlahan Akan Memudar Dengan Sendirinya
foto instagram

Menurut Ilmuwan di Singapura wabah Virus Corona (COVID-19) akan perlahan memudar sendirinya. Menurutnya ini seperti halnya wabah flu babi (H1N1) pada 2010 lalu. Namun, perlu adanya vaksin untuk mencegah wabah ini menyebar.

Dr Leong Hoe Nam, spesialis penyakit menular di RS Mount Elizabeth, Singapura, berkata seiring berjalannya waktu virus ini bisa berkurang. Ia mencontohkan ancaman flu babi kini tak berbahaya seperti dulu lagi.

Dr Leong berkata COVID-19 butuh waktu untuk bermutasi sehingga tak separah saat ini. Ia pun menjelaskan ada kecenderungan alami bagi virus untuk bermutasi seperti itu dan mengurangi bahaya virus dalam menginfeksi orang.

"COVID-19 juga akan seperti itu. Yang kita butuhkan adalah waktu agar virus itu melakukan mutasi dan virusnya akan menjadi lebih ringan," ujar Leong seperti dikutip Channel News Asia, Senin 17 Februari 2020.

Sebelum munculnya COVID-19, sudah ada beberapa jenis seperti Virus Corona, yang juga bisa menyebabkan pneumonia parah. Namun, virus-virus tersebut perlahan-lahan dapat tertangani.

Menurut Profesor Tikki Pang dari Lee Kuan Yew School of Public Policy di National University of Singapore faktor-faktor yang mendukung penurunan penyebaran Virus Corona adalah temperatur lebih hangat, kesadaran masyarakat dan langkah pelayanan kesehatan yang lebih baik.

"Ini adalah pola sejarah dari wabah-wabah sebelumnya, dan itu terjadi karena virusnya 'kehabisan bahan bakar' dan kehabisan orang yang bisa diinfeksi akibat banyak faktor," ujar Pang.

Pang berkata kemungkinan COVID-19 bisa bermutasi menjadi sesuatu yang lebih berbahaya, namun sejauh ini dia belum melihat tanda-tandanya.

"Ada kemungkinan bahwa virus itu bisa bermutasi menjadi sesuatu yang lebih 'jahat', menyebar lebih cepat, (atau menyebabkan) penyakit yang lebih parah, tetapi sejauh ini kami belum melihat terjadinya hal itu," lanjutnya.

Professor Clarence Tam dari Saw Swee Hock School of Public Health di National University of Singapore mengatakan bahwa  perlunya menemukan vaksin sebelum virus itu makin menyebar.

"Kekhawatirannya adalah jika usaha-usaha terkini untuk mengekang virus ternyata tidak cukup untuk memberantas penularan manusia, maka itu bisa menyebar secara cepat di seluruh dunia, menyebabkan lebih banyak pasien di RS dan kematian sebelum sebuah vaksin bisa dikembangkan atau ada penguatan imunitas yang cukup di kalangan populasi untuk mengendalikan wabah itu," ujar Prof Tam.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30