Menurut Ilmuwan di Singapura wabah
Virus Corona (COVID-19) akan perlahan memudar sendirinya. Menurutnya ini
seperti halnya wabah flu babi (H1N1) pada 2010 lalu. Namun, perlu adanya vaksin
untuk mencegah wabah ini menyebar.
Dr Leong Hoe Nam, spesialis
penyakit menular di RS Mount Elizabeth, Singapura, berkata seiring berjalannya
waktu virus ini bisa berkurang. Ia mencontohkan ancaman flu babi kini tak
berbahaya seperti dulu lagi.
Dr Leong berkata COVID-19 butuh
waktu untuk bermutasi sehingga tak separah saat ini. Ia pun menjelaskan ada
kecenderungan alami bagi virus untuk bermutasi seperti itu dan mengurangi
bahaya virus dalam menginfeksi orang.
"COVID-19 juga akan seperti
itu. Yang kita butuhkan adalah waktu agar virus itu melakukan mutasi dan
virusnya akan menjadi lebih ringan," ujar Leong seperti dikutip
Channel News Asia, Senin 17 Februari 2020.
Sebelum munculnya COVID-19, sudah
ada beberapa jenis seperti Virus Corona, yang juga bisa menyebabkan pneumonia
parah. Namun, virus-virus tersebut perlahan-lahan dapat tertangani.
Menurut Profesor Tikki Pang dari
Lee Kuan Yew School of Public Policy di National University of Singapore faktor-faktor
yang mendukung penurunan penyebaran Virus Corona adalah temperatur lebih
hangat, kesadaran masyarakat dan langkah pelayanan kesehatan yang lebih baik.
"Ini adalah pola sejarah
dari wabah-wabah sebelumnya, dan itu terjadi karena virusnya 'kehabisan bahan
bakar' dan kehabisan orang yang bisa diinfeksi akibat banyak faktor," ujar
Pang.
Pang berkata kemungkinan COVID-19
bisa bermutasi menjadi sesuatu yang lebih berbahaya, namun sejauh ini dia belum
melihat tanda-tandanya.
"Ada kemungkinan bahwa virus
itu bisa bermutasi menjadi sesuatu yang lebih 'jahat', menyebar lebih cepat,
(atau menyebabkan) penyakit yang lebih parah, tetapi sejauh ini kami belum
melihat terjadinya hal itu," lanjutnya.
Professor Clarence Tam
dari Saw Swee Hock School of Public Health di National University of
Singapore mengatakan bahwa perlunya
menemukan vaksin sebelum virus itu makin menyebar.
"Kekhawatirannya adalah jika
usaha-usaha terkini untuk mengekang virus ternyata tidak cukup untuk
memberantas penularan manusia, maka itu bisa menyebar secara cepat di seluruh
dunia, menyebabkan lebih banyak pasien di RS dan kematian sebelum sebuah vaksin
bisa dikembangkan atau ada penguatan imunitas yang cukup di kalangan populasi
untuk mengendalikan wabah itu," ujar Prof Tam.