Menurut kepala WHO, virus corona merupakan ancaman yang sangat besar bagi dunia.
"Dengan 99% kasus di China, ini tetap sangat darurat bagi negara itu, tetapi juga memiliki ancaman sangat besar bagi seluruh dunia," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (11/2/2020).
Kepala WHO tersebut menyampikan pernyataannya menjelang dibukanya konferensi WHO untuk memerangi wabah virus corona. Sekitar 400 ilmuwan akan membahas bagaimana virus ini ditularkan dan kemungkinan vaksinnya di dalam forum WHO yang akan berlangsung.
"Yang paling penting adalah menghentikan wabah dan menyelamatkan nyawa. Dengan dukungan Anda, itulah yang bisa kita lakukan bersama," kata Tedros.
Virus corona ini telah menewaskan lebih dari 1.000 orang, menginfeksi lebih dari 42.000 dan mencapai sekitar 25 negara. Pembahasan mengenai sumber virus corona yang diperkirakan berasal dari kelelawar dan mencapai manusia melalui hewan lain seperti ular atau trenggiling ini akan dibahas dalam forum tersebut.
Berulang kali Tedros mendesak negara-negara yang terkena dampak untuk berbagi data mereka, menyerukan "solidaritas" global.
"Itu terutama benar dalam kaitannya dengan berbagi sampel dan urutan. Untuk mengalahkan wabah ini, kita perlu berbagi secara terbuka dan adil, sesuai dengan prinsip keadilan dan kesetaraan," tutur Tedros.
"Kami berharap bahwa salah satu hasil dari pertemuan ini akan menjadi peta jalan yang disepakati untuk penelitian di mana para peneliti dan donor akan menyelaraskan," ucap Tedros.
Sejumlah perusahaan dan institusi di Australia, China, Prancis, Jerman dan Amerika Serikat saat ini sedang berupaya untuk mengembangkan vaksin coronavirus. Karena sejauh ini belum ada vaksin yang bisa menyembuhkan penyakit ini.