Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Kemenkes Republik Indonesia, Dr. dr. Vivi Setyawaty, M. Biomed menegaskan pihaknya telah melaksanakan prosedur pemeriksaan terkait Novel Coronavirus sesuai pedoman WHO.
"Sejak kasus itu merebak, sudah ada guideline dari WHO dan kami sudah melakukan dan menyesuaikan dengan checklist reagen-reagen yang dibutuhkan, dan WHO juga telah menerima itu,” ujar Vivi, di Jakarta.
Selain prosesdur pemeriksaan terhadap sejumlah warga yang diduga terdampak virus corona.Terhafap sejulah WNI yang dievakuasi dari Wuhan yang tengah dikarantina di Natuna pihak pemeintah juga telah menglakukan langkah-langkas pengecegahan penyebaran virus yang dikenal dengan nama coronavirus wuhan tersebut.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono menyebut jika dalam 14 hari ada satu atau dua orang WNI di lokasi karantina Natuna yang menunjukkan gejala terpapar Virus Corona, seperti demam dan sesak napas, maka akan dilakukan pemantauan skenario lain.
"Pemantauannya dengan kanalisasi kamar (kamar dipisahkan dengan kamar orang yang sehat)," kata Anung
Ada juga skenario lanjutan bila membutuhkan penanganan lebih lanjut, yakni rumah sakit yang disiagakan Kementerian Kesehatan. Dari 100 rumah sakit, 93 rumah sakit di antaranya sudah mengembalikan assessment kapasitas sumber daya manusia (SDM) sarana dan prasarana.
"Kami mendapat data lengkap, ada 26 rumah sakit dengan kapasitas SDM lengkap dan simulasi penanganan Virus Corona. Ke-26 rumah sakit (totalnya) punya 52 ruang isolasi dan 113 tempat tidur," Anung menekankan.
