Selama dua hari terakhir Underpass Gandhi di Kemayoran, Jakarta Pusat masih terendam air. Underpass Kemayoran telah tergenang air selama 2 hari.
Senin, 3 Februari 2020 sore tadi air sudah terlihat surut karena sejak kemarin sejumlah pompa dikerahkan untuk menyedot.
Ketinggian air tinggal sekitar 50 cm dari semula sekitar 1,5 meter.
Ahmad Suryadi, Kepala Divisi Manajemen Pemeliharaan Lingkungan Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayora, mengatakan jika tak hujan lagi, underpass itu diperkirakan akan kering nanti malam.
"Ini nanti malam kalau tidak hujan, kering pasti," kata Suryadi kepadaawak media di lokasi.
Sekitar 15 pompa air, kata Ahmad, dioperasikan sejak Minggu 2 Desember 2020 lalu. Pihaknya bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan TNI AL.
Banjir yang menggenangi Underpass Gandhi, menurut Ahmad Suryadi, disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya adalah tak adanya saluran air dan air yang masuk dari sungai Sentiong yang berjarak sekitar 1 kilometer dari underpass.
Lebih lanjut, Surayadi mengaku pihaknya telah melakukan evaluasi untuk perbaikan. PPK Kemayoran kata Suryadi juga sudah berkoordinasi dengan PUPR dan melakukan kajian.
Hasil rekomendasi PUPR hasil kajian itu berupa perbaikan saluran air, pembuatan pintu air untuk membuang air laut yang salah satunya menjadi penyebab banjir yang kerap menggenang.
"Karena ada beberapa juga air laut balik pada saat pasang. Sehingga saat kita buang dia balik" jelas Suryadi.