Gunung Lawu terletak di kawasan perbatasan Karanganyar, Jawa Tengah dengan Magetan, Jawa Timur. Menurut para pendaki yang pernah naik ke Gunung Lawu beranggapan jika Gunung satu ini angker dan sangat sakral.
Seperti menurut komika sekaligus vloger jalan-jalan, Dzawin Nur dalam videonya berjudul 'Cerita Horor Gunung Lawu' yang diunggah 9 Oktober 2018 lalu. Dalam video itu, Dzawin menceritakan pendakiannya hanya berdua dengan teman.
Dalam perjalanan dari pos tiga ke pos empat, cerita Dzawin, temannya merasa beban berat yang membuat langkah Si Tokek (panggilan akrab temannya) menjadi lambat.
“Pas lagi di jalan itu si Tokek, temen gua, itu dia berhenti terus. Baru jalan 5 langkah, 6 langkah itu langsung berhenti, enggak sampai duduk tapi berhenti istirahat kayak rukuk gitu,” terang Dzawin dikutip correcto.id pada Sabtu, 18 Juli 2020.
Karena merasa temannya ini males melangkah, ujar Dzawin, ia memanggil dan meminta untuk tukeran tas gunungnya. Ternyata Si Tokek bukan keberatan tasnya, tapi berat langkahnya.
Saat hari mulai gelap, ujarnya, suasana semakin mencengkram dengan adanya suara seperti nafas. Dan yang mendengar bukan hanya dirinya, namun Si Tokek juga mendengar hal yang sama.
“Tiba-tiba di tengah jalan itu ada suara begini ‘Hhrrrr’ kayak napas, gua kaget kan. kita berdua tiba-tiba berhenti,” sambung Dzawin.
Karena suasana sudah saat tidak mendukung lagi, ujarnya, mereka nekat mendirikan tenda di pos empat. Yang sebelum mendaki, orang bawah penjaga best camp Gunung Lawu mengatakan, tidak direkomendasikan mendirikan tenda di pos empat.
Saat membangun tenda di pos keempat semua aman pada awalnya. Suhu di luar tenda 12 derajat celsius, dan di dalam tenda 16 derajat – 15 derajat celsius. Namun, keanehan terjadi, karena menurutnya, jika suhu 15-16 derajat harusnya dirinya merasa kedinginan ketika tidak memakai jaket.
Baca juga: Mitos Sendang Beji, Berhasil Pancing Ikannya Jiwa Melayang
“Sampai akhirnya gua sadar, di luar itu suhunya 12 derajat celsius, di dalam tenda itu gua cek jam gua 16 derajat – 15 derajat celcius. Di suhu 15 derajat celsius seharusnya gua pake jaket, gua tahu fisik gua. Tapi di saat itu gua pakai celana pendek dan pakai flanel biasa,” kata Dzawin.
Namun, karena memang Dzawin suka bercanda. Tapi candaannya menimbulkan hal yang mengerikan.
“Gua bercanda di situ, gobloknya gua becanda kasih tau kayak gini kek, ini kita 16 derajat celsius tapi kita kerasanya anget apa jangan-jangan… Ah gua ingin bercanda ngaco tapi enggak enak,” kata Dzawin.
Setelah bercanda itu, tiba-tiba suhu di dalam tenda menjadi dingin (suhu normal 16 derajat). Seketika mereka berdua terdiam dan setelah itu terdengar suara orang mengelilingi tenda mereka.
Baca juga: Sadikem, Hantu Cantik Penggoda di Jembatan Jiwan
“Tiba-tiba dari sebelah kanan tenda ada suara na..naa.. wahduh takut juga ini, itu jelas banget kita berdua diam. Dari sebuah kiri tenda agak sebelah depanan itu ada suara kayak delman, kereta delman, ‘kicik..kicik..kicik…’ terus kita diam. Gua langsung ingat mitosnya itu di Lawu tidak boleh pakai pakaian hijau, flanel gua warna hijau, tenda gua warna hijau,” jelasnya.
“Habis dari itu tenda itu kayak ada yang mengelilingin satu orang, dikelilingin. Tiba-tiba tali tenda ada yang nyandung nggeset gitu… Itu makin diteror boy,” lanjutnya.
Dzawin mengatakan, di puncak Gunung Lawu banyak sekali orang-orang yang berdatangan untuk bersemedi membawa sesajen. Ternyara, ujarnya, pada saat pendakian mereka, pas malam Selasa bulan Purnama penuh. Dan yang mengganggu mereka adalah penunggu Gunung Lawu yang mengucapkan selamat datang sebagai bentuk keramahan.
“Di puncak banyak orang untuk semedi. Itu semuanya orang-orang yang datang untuk semedi dan malam Selasa itu adalah malam yang bulan purnama full. Jadi ada yang bilang yang malam itu datang sebenarnya bukan mengganggu tapi mengucapkan ucapan selamat datang. Keramahan penunggu situ,” ungkapnya.
Sumber: Vlog Youtuber Dzawin Nur