Sidang lanjutan kasus pemerasan yang menyeret nama mendiang aktor Lee Sunkyun kembali digelar di Pengadilan Distrik Incheon, Korea Selatan, pada Divisi Banding Pidana ke-3, dipimpin oleh Hakim Choi Seongbae. Persidangan ini menghadirkan dua terdakwa utama: A, seorang manajer tempat hiburan malam, dan B, mantan aktor yang diduga ikut terlibat dalam skema pemerasan yang membuat publik terkejut sejak tahun lalu.
Jaksa tetap pada tuntutan awalnya, menuntut A dengan hukuman tujuh tahun penjara. Namun berbeda dengan sidang sebelumnya, kali ini jaksa tidak mengajukan tuntutan baru terhadap B karena ketidakhadiran kuasa hukumnya.
Nama A sudah lebih dulu dikenal dalam kasus ini sebagai pelaku pemerasan terhadap mendiang Lee Sunkyun, dengan nilai fantastis mencapai 300 juta won (sekitar Rp4,3 miliar) pada September 2023. Tak hanya itu, A juga tersandung kasus narkoba, setelah terbukti mengonsumsi metamfetamin dan ketamin selama beberapa bulan sejak akhir 2022 hingga pertengahan 2023. Atas kasus narkoba tersebut, A sebelumnya sudah dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan diketahui memiliki enam catatan pelanggaran serupa.
Sementara itu, B diduga berpura-pura menjadi peretas untuk menekan A, sebelum akhirnya ikut memeras Lee Sunkyun secara langsung pada Oktober 2023. Dari aksi tersebut, B disebut menerima uang sebesar 50 juta won (sekitar Rp720 juta) dari aktor yang kini telah tiada.
Dalam sidang, kuasa hukum A menyampaikan bahwa kliennya kini tengah menyesali tindakannya. Ia menyebut bahwa keputusan kliennya dilandasi oleh rasa takut dan tekanan psikologis akibat diancam oleh pihak lain. “Ia bukan pelaku tunggal. Ada tekanan kuat dari terdakwa lain yang memengaruhi tindakannya,” ujar pengacara A di hadapan hakim.
Kuasa hukum juga meminta majelis hakim agar mempertimbangkan secara adil peran masing-masing terdakwa, serta memisahkan kasus-kasus yang tidak terkait langsung dengan kliennya. Ia juga menyampaikan keprihatinan atas sorotan berlebihan dari media yang memperkeruh persepsi publik terhadap A.
Kasus ini terus menjadi perhatian publik, terutama karena keterlibatan sosok terkenal seperti Lee Sunkyun dan dampaknya yang masih membekas di mata masyarakat Korea Selatan. Kini, publik menanti bagaimana pengadilan akan memberikan keputusan akhir dalam kasus yang penuh tekanan emosional ini.