Ribuan siswa dan siswi di Wamena, Papua, menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Jayawijaya pada Senin (17/02/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh pemerintah.
Para pelajar menyampaikan aspirasi mereka dengan penuh semangat, menegaskan bahwa mereka tidak memerlukan bantuan makan gratis, melainkan fokus utama mereka adalah pada pendidikan yang lebih baik dan akses yang lebih luas terhadap fasilitas pendidikan. Dalam aksi tersebut, para pelajar menuliskan pesan-pesan dalam poster yang mereka bawa.
Salah satu poster tertulis,
“Alam sudah menyediakan segalanya, kami mampu bertahan hidup tanpa campur tangan pemerintah. Yang kami butuhkan adalah pendidikan gratis,” ujar salah seorang pelajar yang ikut serta dalam demonstrasi.
Selain itu, banyak poster lainnya yang bertuliskan kalimat,
“Tolak makan gratis, berikan pendidikan gratis!” yang menggambarkan tuntutan mereka agar pemerintah lebih memprioritaskan sektor pendidikan daripada program makan gratis yang dianggap tidak terlalu mendesak.
Bagi para pelajar ini, pendidikan adalah hal yang lebih penting untuk pembangunan masa depan mereka. Mereka menilai bahwa akses pendidikan yang lebih baik akan memberikan kesempatan lebih luas bagi mereka untuk berkembang dan meraih cita-cita. Para demonstran berharap agar pemerintah daerah lebih fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, terutama dalam hal fasilitas pendidikan yang lebih baik dan terjangkau, agar seluruh lapisan masyarakat, khususnya mereka yang berada di daerah-daerah terpencil, dapat menikmati pendidikan yang layak.
Dikutip dari Tribun, aksi demonstrasi ini terjadi kericuhan pada kawasan Hom-Hom, beredar video yang diduga kuat ricuh akibat aksi demonstrasi tolak program makan bergizi gratis. Pada video berdurasi 7 menit itu, terlihat gupalan asap, menutup para demonstran. Meski demikian, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi situasi terkini mengenai aksi tolak makan bergizi gratis.
Aksi demonstrasi ini juga mencerminkan keresahan di kalangan pelajar mengenai kurangnya perhatian terhadap sektor pendidikan yang mereka nilai sangat mendasar untuk pembangunan jangka panjang. Mereka merasa bahwa meskipun program-program sosial seperti Makan Bergizi Gratis penting, namun prioritas utama saat ini seharusnya adalah mengatasi permasalahan dalam sektor pendidikan yang masih banyak kekurangan di daerah tersebut.