Atlet menembak pria asal Korea Selatan (Korsel), Jin Jong-oh, mengkritik keras Komite Olimpiade Internasional (IOC) seusai gagal meraih medali. Legenda cabang olahraga menembak itu menyebut IOC telah mengizinkan teroris bertanding dan meraih medali emas.
Orang yang disebut teroris Jin Jong-oh ialah sesama atlet menembak, Javad Foroughi. Atlet asal Iran itu meraih medali emas di nomor 10 meter pada Sabtu (24/7/2021).
Dimana, Jin Jong-oh menyebut IOC tidak punya akal sehat. Dia mengetahui Foroughi merupakan anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) yang dilabeli organisasi teroris oleh Amerika Serikat pada 2019.
Baca Juga: Atlet Tembak Korsel Tuduh Atlet Tembak Iran Teroris #SouthKoreaRacist Trending Twitter
"Bagaimana bisa seorang teroris memenangkan tempat pertama? Itu sangatlah aneh dan menggelikan," ucap Jin Jong-oh, dilansir dari Korea Times, Minggu(1/8/2021).
Usai mengeluarkan pernyataan kontroversi yang dibuatnya dengan meragukan keputusan IOC. Jin Jong Oh akhirnya meminta maaf yang disampaikan melalui media sosialnya.
Baca Juga: Detik detik Antony Ginting Gagal ke Final Olimpiade Tokyo 2020 Usai Kalah dari Chen Long
"Saya meminta maaf karena menyebabkan kontroversi dengan komentar yang tidak pantas selama wawancara dengan media ketika saya kembali ke Bandara Internasional Incheon" ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahkan akan menjadikannya sebagai pelajaran yang perlu direnungkan. Dan memperbaiki kedepannya, agar tidak menyakiti hati orang lain.
"Saya sangat merenungkan hal ini, dan saya meminta maaf kepada Foroughi yang terluka oleh pernyataan saya," lanjutnya.
Baca Juga: Fakta-fakta Lalu Muhammad Zohri, Sprinter Indonesia yang Harus Angkat Kaki dari Olimpiade Tokyo 2020
Sementara itu Kedutaan Iran untuk Korea Selatan angkat bicara terkaut tuduhan tersebut, bahwa Korps Garda Revolusi telah menjadi militer resmi untuk Republik Islam Iran.
"Korps Garda Revolusi (IRGC) telah menjadi pilar militer resmi Republik Islam Iran, yang melindungi tanah dan orang-orang serta memainkan peran penting dalam membangun keamanan di Timur Tengah," kata Duta Iran.