Para sukarelawan pencari luweng di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri memiliki kisah misteri berbau mistis. Mereka pernah mendengar suara aneh hingga pernah mengalami flu bersama.
Salah satu sukarelawan yang ikut mencari mulut luweng, Saryono, mengatakan waktu pencarian luweng tidak dapat dipastikan. Jika siang turun hujan, biasa pada malam hari lembur melakukan pencarian. Karena ada genangan air yang masuk ke dalam lubang yang dikeruk. Sehingga harus disedot.
Atas waktu yang tidak menentu itu, kata dia, para sukarelawan mempunyai base camp di setiap lokasi pencarian untuk beristirahat. Mereka tidur, memasak dan bersih-bersih di tempat itu. Biasanya, base camp yang digunakan itu rumah kosong.
"Jadi wajar kalau sering ditakut-takuti atau ada pengalaman yang aneh. Kalau ditakuti itu biasanya berupa suara orang tak dikenal, kalau wujud itu tidak ada. Saya dan teman-teman sudah biasa dengan seperti itu. Jadi ya dibiarkan. Kalau saat pencarian tidak pernah ditakut-takuti," katanya.
Baca Juga: Kisah Mistis I Ketut Rochineng, Mengaku Didatangi Ratu Gamang Bali Karena Lupa Tangkil
Selain itu, kata Saryono, ada peristiwa aneh yang ia alami bersama sukarelawan lainnya. Saat itu tengah melakukan pencarian luweng di Dusun Karang Kulon, Desa Sumberagung. Setelah lima hari pencarian, batu yang dikeruk itu longsor, namun tidak parah. Kemudian sukarelawan memutuskan untuk pindah tempat pencarian.
"Pada hari itu semua personil langsung merasa flu atau gembreges badannya. Namu keesokan harinya, setelah mulai pencarian luweng di Dusun Pakem, Desa Sumberagung, semua personil sehat kembali. Lha saat itu kami berpikir-pikir, dimungkinkan semua personil flu karena menggali di Dusun Karang Kulon itu," kata warga Dusun Digal, Desa Sumberagung, Pracimantoro itu.
Baca Juga: Cerita Misteri Sebuah Rumah Kosong di Yogyakarta, Konon Dihuni Hantu Korban Pengkhianatan
Saryono mengatakan, prinsip yang ia jalankan bersama sukarelawan lainnya yakni tidak merepotkan warga sekitar. "Kami juga memasak sendiri. Logistik dibantu oleh Pak Irwan Hari Purnomo,
anggota DPRD Wonogiri dan Pak Camat Warsito serta para Kepala Desa yang daerahnya dijadikan lokasi pencarian luweng," kata Saryono.