Punden Krendowahono yang berada di Desa Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, memiliki cerita misteri membuat bulu kuduk berdiri.
Juru Kunci Punden Krendowahono, Darsono, mengatakan dahulu kala terdapat legenda yang saat ini masih dipercaya oleh beberapa kalangan termasuk Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat terkait keberadaan Punden Krendowahono.
Baca Juga: Kisah Mistis Seorang Preman di Jogja, Kepribadiannya Diubah Menjadi Baik oleh Hantu Wanita Belanda
Dia bercerita, dulunya tempat tersebut dipercaya merupakan tempat persemayaman Bathari Durga yang merupakan sosok penunggu gaib pelindung sisi utara wilayah keraton. Sehingga, setiap hari tertentu, diadakan upacara persembahan kepala kerbau di Punden Krendowahono.
Dalam Sejarah Wayang Purwa yang disusun Hardjowirogo, 1982, Bathara Durga dikenal dalam mitologi pewayangan sebagai perwatakan dari Dewi Pramoni atau Dewi Uma. Wujud aslinya adalah perempuan cantik jelita yang mampu memikat siapapun yang melihat.
Namun, wujud aslinya itu telah dikutuk oleh Bathara Guru sehingga mempunyai muka raksasa, bermata iblis, berhidung besar dan bermulut lebar. Kekuasaan yang dimiliki Bathara Durga adalah memberikan segala bentuk perilaku jahat kepada orang yang memujanya.
Sedangkan dalam buku Durga Umayi yang disusun Y.B. Mangunwijaya 1991, agama Hindu mempercayai Bathara Durga adalah ibu dari Dewa Ghanesa dan Dewa Kumara (Kartikeya). Bathara Durga kadangkala disebut Uma atau Parwati.
Bathara Durga biasanya digambarkan sebagai seorang wanita cantik berkulit kuning yang mengendarai seekor harimau. Beliau memiliki banyak tangan dan memegang banyak tangan dengan posisi mudra, gerak tangan yang sakral yang biasanya dilakukan oleh para pendeta Hindu.
Di Nusantara, Bathara Durga cukup dikenal pula. Candi Prambanan di Jawa Tengah, misalkan juga dipersembahkan kepadanya. Dalam bahasa Sansekerta, durga berarti “yang tidak bisa dimasuki” atau “terpencil”.
Ritus persembahan kepada Bathara Durga umumnya merupakan simbol untuk menolak kemalangan atau nabis buruk. Ada pula yang meyakini ritual persembahan Bathara Durga adalah simbol membelenggu hawa nafsu.
Baca Juga: Kisah Mistis Seorang Driver Ojol di Solo, Antar Makanan ke TPU Purwoloyo
"Memang sampai saat ini masih banyak yang percaya dan masih ada beberapa orang yang menjalankan ritual kepercayaan di tempat ini. Karena mereka percaya di tempat ini merupakan tempat bersemayamnya Bathara Durga. Saya tidak tahu mereka memohon apa, tapi ada yang sampai berhari-hari melaksanakan ritual tersebut,” ujar Darsono.
Hingga saat ini, menurutnya, ritual tersebut masih dilakukan oleh keluarga keraton dan dia masih terus merawat Punden Krendowahono sebagai juru kunci di tempat tersebut. Punden Krendowahono juga masih dianggap oleh masyarakat sekitar sebagai tempat yang sakral dan angker. Sehingga, tidak semua orang berani mengunjungi tempat tersebut.