Kisah Mistis Warga Gowa, Diteror Kuntilanak saat Hamil

Kisah Mistis Warga Gowa, Diteror Kuntilanak saat Hamil

Ekel Suranta Sembiring
2020-10-12 23:44:04
Kisah Mistis Warga Gowa, Diteror Kuntilanak saat Hamil
Kuntilanak (foto: internet)

Seorang wanita yang sedang hamil di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, bernama Yanti memiliki kisah mistis.

Saat Yanti berbadan dua, dirinya yakin betul telah diganggu sesosok lelembut. Kala itu, umur kehamilannya sedang jalan delapan bulan.

Baca Juga: Kisah Mistis Villa Yuliana di Soppeng, Sering Ada Suara Derap Kaki Prajurit

Malam itu Yanti mengaku sedang sendirian di rumahnya. Sedangkan suaminya tengah lembur di kantor, pulang ke rumah pada pagi hari.

Tidak seperti malam-malam sebelumnya, kegelisahan mulai melanda batin Yanti. Dirinya sedikit merasakan kontraksi di bagian perut.

Dalam hatinya, mungkin si jabang bayi sedang merasa kegerahan, seperti yang dia rasakan usai matahari terbenam. Oleh sebab itu, dia putuskan untuk tidak menutup jendela kamar.

Baca Juga: Kisah Misteri Sumur Gowok dan Pohon Kepoh, Terkenal Angker dan Warga Sering Mengalami Kejadian Aneh

Jarum jam terus bergerak maju, hatinya kian gelisah dari waktu ke waktu. Badan Yanti mulai berkeringat, pikirannya menjalar kemana-mana. Dalam ingatannya, hari itu adalah malam Jumat, yang sangat erat dengan nuansa mistis. Namun, ia enggan berpikir yang tidak-tidak.

"Waktu itu jam menunjukkan pukul 22.40 Wita. Saya masih ingat sekali, seluruh badan tiba-tiba saja merinding. Tapi anehnya serasa panas. Dan malam itu juga malam Jumat. Kan suami lembur, jadi betul-betul sendiri di rumah," tutur Yanti di Bantaeng, Senin, 15 Oktober 2019.

Dia makin dirasuki pikiran yang tidak-tidak. Tiba-tiba saja ia tersadar, sore harinya, warga sekitar baru saja ada yang meninggal dunia. Jenazahnya dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) tepat di depan rumahnya.

Baca Juga: Kisah Mistis Seorang Wanita Nabung di Celengan, Kaget dengan Isinya Santet dan Ancaman

Rumah Yanti memang berhadap langsung dengan pemakaman umum. Tidak heran jika terkadang, terdengar jelas suara tangisan para pengantar jenazah.

Sekitar pukul 1.50 Wita, perempuan berambut panjang ini baru diserang kantuk berat.

Sembari mengelus-elus perutnya, Yanti merasa baru memejamkan matanya sebentar. Tiba-tiba dia bermimpi. Dalam lelapnya, Yanti menyaksikan sosok hitam besar sedang merangkak, menaiki perut.

Puncaknya ketika akan terbangun, di antara dimensi tidur dan sadar, Yanti kembali bermimpi, namun hanya sekelebat saja, dirinya mendengar suara cekikikan kuntilanak.

Namun entah mengapa, saat kondisi Yanti telah terjaga, ketawa kuntilanak itu malah keluar dari mulutnya sendiri.

Seketika napasnya tercekat, tubuhnya tidak lagi bisa digerakkan meski ia sudah berusaha melawan sekuat tenaga. Dia tidak bisa minta pertolongan kepada siapa pun, harus menelan mentah-mentah misteri ini sendirian.

"Sumpah, malam itu menjadi malam paling seram. Saya sampai tidak menyangka suara yang saya kira datang dari mimpi ternyata keluar dari mulut saya sendiri. Saya ketakutan dan pada saat terbangun itu tubuh saya tidak bisa digerakkan, seperti ketindian," tuturnya tergagap-gagap.

Cukup lama Yanti terdiam menganga dengan dada sesak. Dia hanya bisa membaca ayat kursi supaya dilindungi dan dijauhkan dari malapetaka.

Setelah dia rasa badannya kembali normal, perlahan, hal pertama yang Yanti lakukan setelah badannya bisa digerakkan adalah mengusap perut.

"Saya berusaha rasakan gerakannya anakku, masih bergerak atau tidak," kata Yanti dengan mata berkaca-kaca.

Dia hanya ingin memastikan bakal bayi yang dikandungnya masih ada, tidak hilang. Sebab, dalam mimpi, dia sempat terimpit sosok menyeramkan yang enggan melepasnya. Yanti risau tak ingin anaknya dibawa makhluk halus.

"Di pikiranku saat itu, jangan ambil anakku, karena sosok hitam besar itu, dia duduk pas di atas perutku, seperti mau ambil anakku," tuturnya.

Saat terbangun, seingatnya waktu masih menunjukkan pukul 03.15 dini hari. Dirinya langsung duduk, matanya mengamati sekeliling sudut ruangan kamar, tempat tubuhnya merebah. Sembari berpikir, kenapa tiba-tiba ia sempat mengeluarkan ketawa kuntilanak?

Yanti akhirnya menyadari, memang ada kesalahan yang baru ia pahami, usai melirik jendela kamarnya dalam kondisi terbuka lebar. "Tapi hari itu saya memang tidak menutupnya, karena itu tadi, perasaan saya panas (gerah) sekali, keringatan terus," kata Yanti.

"Jendela kamarku itu sejak magrib tidak tertutup, saya sempat ingat perkataan orang tua, kalau jelang magrib itu semua pintu dan jendela harus ditutup dengan mengucap lafaz Allah, karena waktu di antara terbenamnya matahari itu waktu di mana setan-setan dilepas," sambungnya.

Yanti menerangkan, sejak kejadian itu, dia tidak henti-hentinya berpikir. Apa rumah yang dia tempati memang dihuni kuntilanak ataukah lelembut tersebut hanya mampir melintas sesaat, karena melihat kondisi dirinya yang kala itu sedang hamil tua.

Sebagaimana diketahui, sejak dahulu kala, kata dia, mitos ibu hamil dan dunia gaib memang tidak dapat terpisahkan.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30