Suku Jawa dikenal sebagai masyarakat yang memegang teguh adat dan tradisi dari leluhur. Meskipun zaman sudah berubah, tapi kepercayaan terhadap ajaran-ajaran tradisi masa lalu masih tetap ada.
Bagi kebanyakan orang Jawa, memegang tradisi dan adat adalah hal yang wajib dan mereka percaya kalau akan ada hal-hal buruk kalau tradisi dan adat tersebut dilupakan atau dipandang rendah.
Namun, itulah kepercayaan dari nenek moyang, kita sebagai anggota suku harus tetap patuh untuk menghormati para orang tua yang telah membuat keturunannya hidup nyaman dan sejahtera seperti sekarang ini.
Berikut inilah 9 mitos Jawa saat traveling.
1. Dilarang keluar rumah saat tanggal 1 Sura
Tanggal 1 Sura merupakan hari yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam dan dianggap keramat oleh masyarakat Jawa. Dan biasanya menjadi hari libur nasional. Pada 1 Sura, banyak ritual-ritual khusus yang dijalankan oleh masyarakat Jawa, seperti ritual cuci keris dan ritual-ritual lainnya yang dipercayai berkaitan dengan hal-hal mistis.
Karena pada hari 1 Sura dipercaya banyak makhluk halus yang berkeliaran, maka para orangtua akan melarang anak-anaknya keluar rumah karena dikhawatirkan diganggu oleh makhluk halus yang berkeliaran. Kalau sudah begini, di tanggal merah 1 Sura Saya tidak bisa memanfaatkan hari libur ini untuk jalan-jalan.
2. Foto bertiga mitosnya bisa membuat salah satu cepat meninggal
Jalan-jalan identik dengan kegiatan foto-foto. Tapi, kadang saya sedikit terganggu dengan mitos foto bertiga. Katanya sih bisa bikin salah satu yang difoto cepat meninggal. Kalau sudah begini, foto-fotonya harus berdua atau bertiga. Mitos ini bikin repot ketika saya sedang jalan-jalan bertiga.
Baca Juga : Ternyata Ini Alasan Mengapa Jangan Pakai Baju Warna Hijau Saat Liburan di Pantai Selatan
3. Dilarang bepergian di hari Sabtu
Mitos selanjutnya yang cukup bikin jengkal adalah larangan pergi di hari Sabtu. Orang Jawa menganggap bahwa hari Sabtu adalah hari yang kurang baik dan disarankan untuk menunda kepergian di hari lain. Namun meskipun ada mitos ini, banyak orang Jawa mulai meninggalkan mitos ini dan mulai bepergian di hari Sabtu.
4. Satu keluarga dilarang pergi bersama jarak jauh
Kalau mitos ini sih cukup bisa dinalar. Karena larangan pergi bersama keluarga dikhawatirkan bisa mendatangkan musibah satu keluarga. Orang Jawa menyarankan untuk pergi dengan kendaraan yang berbeda agar jikapun mengalami kecelakaan, paling tidak ada salah satu anggota keluarga yang masih bisa selamat.
Kalau mitos ini sih cukup ngeri. Tapi, biasanya sih Saya satu kendaraan sama keluarga meskipun ada mitos ini. Karena mitos ini katanya sih mengajarkan orang Jawa untuk selalu berhati-hati di jalan agar musibah tidak menimpa keluarga yang sedang bepergian.
5. Mitos kupu–kupu masuk dalam rumah
Jika ada kupu-kupu yang masuk ke dalam rumah, menandakan bahwa akan ada tamu yang datang ke rumah. Itu kata orang-orang Jawa. Kadang kita merasa penasaran dengan hal-hal demikian.
Baca Juga : Kisah Mistis Pesugihan Mbah Jenggot yang Konon Selalu Meminta Keperawanan Wanita
6. Mitos larangan main sampai matahari terbenam/ waktu maghrib
Dulu, jauh sebelum era gadget, anak kecil suka bermain pasti selalu ingat dengan nasihat orang tua supaya pulang sebelum waktu maghrib, karena jika tidak nanti bisa diculi Wewe Gombel. Meskipun saat ini zaman sudah berubah, namun mitos ini masih berlaku dikalangan orang Jawa.
7. Larangan memakai baju berwarna hijau saat jalan-jalan ke Pantai Selatan
Mitos orang Jawa yang sampai saat ini masih menjadi teka-teki adalah larangan pemakaian baju berwarna hijau saat datang ke Pantai Selatan. Katanya, bakal terseret kedalam laut karena murka Nyi Loro Kidul yang suka memakai baju berwarna hijau.
Kadang, sebagai orang yang suka dengan baju berwarna hijau, agak terganggu dengan hal ini. Niatnya ingin memakai baju warna hijau, tetap saja merasa takut meskipun ini hanya mitos belaka.
Baca Juga : Bikin Merinding! Ini Beberapa Mitos Seputar Sungai Bengawan Solo dari Ratu Ular dan Setan Merah
8. Larangan cewek pergi sendirian
Mitos orang Jawa yang sedikit bikin nggak nyaman bagi saya adalah larangan cewek pergi sendirian. Meskipun hal ini berkaitan dengan keselamatan cewek, namun di zaman yang mengharuskan cewek untuk mandiri.
Maka dari itu, larangan cewek pergi sendiri ini sudah mulai ditinggalkan di kota besar di Jawa. Namun, di desa tepencil di kampung halaman saya, mitos ini masih berlaku. Jadi, kalau lagi pulang kampung dan ingin pergi, saya harus mengajak saudara Saya untuk menemani saya.
9. Larangan masuk ke beberapa tempat wisata saat haid
Di suatu destinasi wisata di Jawa masih menganut beberapa aturan yang menurut saya aneh. Karena melarang wanita yang sedang haid masuk ke destinasi wisata. Alasannya sih karena destinasi tersebut merupakan tempat suci. Contohnya adalah tempat bersejarah dan gua keramat. Meskipun sedikit kurang masuk akal, namun saya mencoba menghormati hal-hal demikian saat datang ke beberapa destinasi keramat di Jawa.
Namun, hal ini beda konteks dengan larangan cewek haid datang ke Pulau Komodo. Kalau di Pulau Komodo memang demi keselamatan wisatawan. Karena Komodo memiliki penciuman yang tajam dan larangan ini untuk menghindari serangan Komodo.